Kalau program intensifikasi dan ekstensifikasi berjalan dengan baik, Indonesia bukan hanya bisa mewujudkan ketahanan pangan nasional, namun mampu memiliki surplus pangan.Bogor (ANTARA News) - Indonesia memiliki potensi besar dalam mewujudkan program ketahanan pangan nasional dan menjadi lumbung utama pangan di kawasan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Program ketahanan pangan nasional yang dicetuskan pemerintah perlu mendapatkan dukungan dari semua pemangku kepentingan nasional, kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Ir.Herman Khaerun M.Si ketika dihubungi, Senin.
"Program ketahanan pangan nasional merupakan salah satu upaya untuk menguatkan kemandirian bangsa. Program ini perlu kita dukung bersama," kata Herman Khaerun.
Menurut politisi Partai Demokrat (PD) yang menempuh studi S1 dan S2 di Institut Pertanian Bogor (IPB) itu, Indonesia memiliki segala yang dibutuhkan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.
"Program revitalisasi pangan digagas untuk meningkatkan ketahanan ekonomi dan ketahanan nasional. Program ini telah dimulai sejak 2005 melalui revitalisasi pertanian yang dicetuskan Presiden SBY," tegas Herman.
Dikatakan, ketahanan pangan nasional dapat diwujudkan dengan swasembada beras, kedelai, jagung dan daging sapi.
"Indonesia mampu mewujudkan swasembada beras, jagung, kedelai maupun daging sapi, untuk menopang program ketahanan pangan nasional," paparnya.
Herman mengemukakan, misi ketahanan pangan nasional dapat dimuluskan melalui program intensifikasi yakni dengan meningkatkan produksi pangan melalui pengembangan teknologi dan benih unggul maupun melalui ekstensifikasi yaitu dengan cara membuka lahan-lahan baru.
"Kalau program intensifikasi dan ekstensifikasi berjalan dengan baik, Indonesia bukan hanya bisa mewujudkan ketahanan pangan nasional, namun mampu memiliki surplus pangan," ungkap Herman.
Dengan begitu, bila Indonesia mampu mewujudkan surplus pangan, maka akan menjadi lumbung utama bagi negara-negara lain di kawasan ASEAN.
Indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk dan potensi pertanian terbesar di ASEAN, menjadi variabel utama dalam mewujudkan ketahanan pangan.
"Saya yakin kita bisa menjadi lumbung utama ketahanan pangan ASEAN," demikian Herman Khaerun.
(ANT-053)(S004)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011
KETIKA PANEN TIBA
Kami tawarkan solusi yang lebih praktis yang perlu dipertimbangkan dan sangat mungkin untuk dapat diterima oleh masyarakat petani kita untuk dicoba, yaitu:
"BERTANI DENGAN POLA GABUNGAN SISTEM SRI DIPADUKAN DENGAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK AJAIB SO/AVRON/NASA EFFECTIVE MICROORGANISME 16 PLUS (EM16 ), DENGAN SISTEM JAJAR LEGOWO".
Terimakasih,
Omyosa -- Jakarta 02137878827; 081310104072