Melbourne (ANTARA) - Perdana Menteri Jacinda Ardern mendesak warga Selandia Baru untuk bersatu dalam memerangi COVID-19, ketika pandemi memaksa negara itu untuk merayakan Hari Waitangi nasional secara daring.

Wabah yang berkembang dari varian Omicron yang sangat menular telah menyebabkan semua acara dilakukan secara daring dan mendorong Ardern untuk mempercepat vaksinasi.

"Kita semua memiliki kewajiban untuk melakukan segala yang kita bisa untuk melindungi komunitas kita dengan semua alat yang telah disediakan sains dan kedokteran kepada kita," kata Ardern dalam pidato yang direkam sebelumnya, Minggu.

"Kebersamaan adalah sesuatu yang telah kita tunjukkan selama beberapa tahun terakhir. Saya tahu itu tidak selalu mudah. Tetapi bersama-sama kita telah dan terus mengatasinya."

Data kementerian kesehatan menunjukkan 93 persen dari penduduk Selandia Baru yang memenuhi syarat di atas usia 12 tahun telah divaksin lengkap dan 49 persen orang dewasa yang memenuhi syarat telah menerima dosis penguat, tetapi infeksi terus meningkat.

Pada Minggu, negara itu mencatat 208 kasus baru.

Hari Waitangi berasal dari wilayah di Pulau Utara di mana perwakilan dari Kerajaan Inggris dan lebih dari 500 kepala suku asli Maori menandatangani perjanjian pendirian pada 1840.

Maori, yang merupakan 15 persen dari populasi Selandia Baru, sebagian besar dirampas tanahnya selama penjajahan Inggris.

Di tahun-tahun sebelumnya, banyak yang memprotes peringatan Hari Waitangi karena hak-hak sipil dan sosial, mengkritik pemerintah karena tidak berbuat cukup untuk suku Maori.

Desember lalu, pemerintah Ardern membentuk Otoritas Kesehatan Maori untuk memastikan akses kesehatan yang lebih baik bagi warga Maori.

"Kami memiliki kewajiban untuk memastikan setiap orang memiliki akses ke perawatan kesehatan yang mereka butuhkan, dan bahwa Anda tidak mati lebih muda dari semua orang di Selandia Baru karena Anda orang Maori," kata Ardern.


Sumber: Reuters

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022