Jambi (ANTARA News) - Menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 2011, Dinas perindustrian dan perdagangan Kota Jambi akan memperketat pengawasan terhadap peredaran produk impor.

Dihubungi di Jambi, Senin, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Jambi Izhar Muzani mengatakan, sudah menjadi kebiasaan umum menyambut Ramadhan dan Idul Fitri, banyak warga melakukan pembelian produk makanan dan elektronik.

"Meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam mempersiapkan diri menjelang Ramadhan dan lebaran perlu didukung pengawasan khusus atas produk luar negeri atau impor," ujarnya.

Menurut Izhar, salah satu yang telah dilakukan adalah pengawasan terhadap produk China, mengingat telah diberlakukannya kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-China (ACFTA) belum lama ini.

Kondisi itu berpotensi banyaknya produk luar negeri khususnya China yang masuk ke daerah-daerah di Indonesia, khususnya di Jambi produk impor sebagian besar masuk melalui jalur perairan.

"Untuk itu kami akan memperketat pengawasan pada peredarannya. Jika tidak ada izin maka kami berhak melakukan penarikan," katanya.

Pada proses pengawasan tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan pihak badan pemeriksa obat dan makanan (BPOM), salah satu tindakannya melakukan pengecekan kesejumlah kawasan perdagangan yang ada di Kota Jambi.

Selain berkoordinasi dengan BPOM, Disperindag juga berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan kepolisian yakni dalam hal peredaran arus keluar dan masuk barang di Kota Jambi.

"Secara geografis Jambi termasuk cukup mudah bagi peredaran produk luar negeri karena dekat dengan kawasan perairan. Untuk itu kami akan berkoordinasi dengan dinas perhubungan dan kepolisian guna membantu dalam hal pengawasan arus barang yang keluar dan masuk Kota Jambi," jelasnya.

Izhar juga mengimbau masyarakat di Kota Jambi harus lebih selektif dalam memilih produk luar negeri khususnya China, sebab bab dikhawatirkan ada produk ilegal beredar di pasaran, baik berupa obat-obatan maupun barang minuman atau makanan.

"Harus ada izin dari departemen kesehatan, jika tidak ada laporkan kepada BPOM atau Disperindag," tegasnya.

Izhar menambahkan, diberlakukannya ACFTA khusus di Kota Jambi diperkirakan tidak akan berpengaruh banyak pada perekonomian di Kota Jambi, sebab produk China sudah cukup lama beredar di Kota Jambi.

Selain itu, beberapa produk China yang ada di Kota Jambi yang dominan adalah produk obat-obatan, makanan dan minuman, sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap usaha lain yang dikembangkan oleh masyarakat lokal.

"Meski begitu, kami tetap meningkatkan pengawasan ketat, jangan sampai peredaran produk luar negeri justru merugikan masyarakat atau bahkan mematikan usaha di daerah," tambah Izhar Muzani. (BS/E003/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011