Dengan dukungan modal usaha yang murah, pelaku UMKM akan kembali terdorong semangatnya untuk kembali berusaha
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM mengharapkan Bank DKI mengakselerasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang banyak kekurangan modal lantaran tergerus kebutuhan konsumsi akibat pandemi COVID.

"Dengan dukungan modal usaha yang murah, pelaku UMKM akan kembali terdorong semangatnya untuk kembali berusaha," ujar Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM Eddy Satriya dalam keterangan pers di Jakarta, Senin.

Hal ini disampaikan  Eddy saat penandatanganan perjanjian kerja sama pembiayaan subsidi bunga/subsidi margin KUR dengan Direktur Kredit UMK dan Usaha Syariah Bank DKI Babay Parid Wazdi.

Penandatanganan perjanjian kerja sama ini menjadi proses terakhir bagi Bank DKI sebelum menyalurkan KUR kepada pelaku UMKM di wilayah DKI Jakarta.

Eddy mengapresiasi keseriusan Bank DKI mendorong pengembangan usaha UMKM melalui penyaluran KUR. Plafon KUR yang akan disalurkan Bank DKI pada 2022 sebesar Rp1 triliun.

"Kami apresiasi kerja keras manajemen Bank DKI yang sudah mengoordinasikan dan memperbaiki infrastruktur IT dan sudah mampu memenuhi regulasi, sehingga compliance (kepatuhan) terhadap aturan tata laksana penyaluran KUR," kata dia.

Penyaluran KUR ini diharapkan agar disalurkan secara profesional dan mengedepankan aspek kehati-hatian.

Hal ini penting dilakukan karena subsidi KUR yang dibayarkan pemerintah berasal dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) yang harus dipertanggungjawabkan penggunaannya.

"Kami berharap Bank DKI dapat memaksimalkan distribusi KUR ini kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Jangan karena sanak saudara atau teman, kemudian kita prioritaskan, kita harus utamakan profesionalisme," ucap Eddy.

Sementara, Babay mengungkapkan Bank DKI berkomitmen penuh menyalurkan KUR sesuai dengan aturan.

Menurut dia, pihaknya telah melakukan asesmen dan memetakan siapa saja yang akan menjadi calon penerima KUR.

Ia mengatakan UMKM yang ada di PT Pasar Jaya, perusahaan daerah milik pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan sekitarnya sangat potensial diberikan dukungan akses KUR ini.

"Di Pasar Jaya itu ada sekitar 108 ribu pedagang. Kita sudah lakukan pemetaan mana yang bayar iuran lancar, mana yang lancar bayar listrik dan air. Mereka itu yang akan kita target. Ada juga nasabah di lingkungan Pasar Jaya yang sudah kami petakan potensinya," sebut Babay.

Bank DKI juga menyasar para UMKM yang menjadi vendor kebutuhan barang dan jasa bagi 38 rumah sakit umum daerah atau 400 puskesmas di DKI Jakarta. ​​​​​​

Tahun ini, pagu KUR dinaikkan menjadi Rp373,17 triliun dari 2021 sebesar Rp285 triliun.

Pemerintah juga memberikan tambahan subsidi bunga KUR sebesar tiga persen dari Januari sampai dengan Juni 2022, sehingga suku bunga KUR yang sebelumnya 6 persen menjadi 3 persen.

Baca juga: Bank DKI targetkan KUR untuk UMKM Rp1 triliun
Baca juga: Kemenkop targetkan 20 juta UMKM masuk ekosistem digital di tahun 2022
Baca juga: Teten: Indonesia perlu hasilkan wirausaha muda dari inkubasi kampus


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022