Lewat program tersebut 1.000 desa di Sulteng akan mulai dikembangkan pada tahun 2022 ini
Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) menggandeng Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT) untuk mempercepat pengembangan desa, dengan pendekatan program desa pintar (smart village).

"Pertemuan dengan Kemendes-PDTT pada pekan lalu membahas tindak lanjut dari pertemuan antara Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dengan Mendes, yang salah satunya mengenai pengembangan desa lewat program 'smart village'," kata Tenaga Ahli Gubernur Sulteng M Ridha Saleh, saat dihubungi dari Palu, Selasa.

M Ridha Saleh diutus oleh Gubernur Sulteng Rusdy Mastura untuk menemui pihak Kemendes-PDTT dalam rangka membahas percepatan pengembangan desa di Sulteng, yang diterima oleh Dirjen Pembangunan Desa.

Ridha Saleh saat bertemu Dirjen Pembanguna Desa, didampingi oleh Direktur Advokasi dan Kerja Sama Desa dan Perdesaan Muhammad Fachri.

Dalam pertemuan itu, ia menyampaikan kepada Dirjen Pembangunan Desa bahwa Sulteng serius dalam percepatan pengembangan desa.



                                          Tenaga Ahli Gubernur Sulteng M Ridha Saleh. FOTO ANTARA/Muhammad Hajiji)


Bahkan, Gubernur Rusdy Mastura bersama pihak Kemendes telah meluncurkan program tersebut di Kabupaten Sigi tahun 2021, dan menjadikan Desa Pakuli di Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi sebagai proyek percontohan program desa pintar.

Dalam pertemuan itu, kata dia, disepakati bahwa Kemendes-PDTT dan Pemprov akan menjadikan Sulteng sebagai pelopor pengembangan desa dengan pendekatan program smart village, yang pembiayaannya bersumber dari Bank Dunia.

Pemprov Sulteng dengan pendekatan program smart village, katanya, mempercepat desa keluar dari ketertinggalan.

"Jadi smart village ini menjadi program bersama antara Pemprov Sulteng dengan Kemendes-PDTT," kata Edang sapaan akrabnya.

Karena itu, kata dia, lewat program tersebut 1.000 desa di Sulteng akan mulai dikembangkan pada tahun 2022 ini.

"Pengembangan 1.000 desa itu dilakukan secara bertahap," katanya.

Dalam pertemuan itu, kata dia, Dirjen sangat mengapresiasi serta mengawal hal ini, dan akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemprov Sulteng dengan Kemendes.

Penandatanganan MoU terkait pengembangan desa lewat konsep smart village, akan dilakukan pada akhir Februari 2022, demikian M Ridha Saleh.


Baca juga: Sulteng terapkan konsep "smart village" optimalkan pembangunan desa

Baca juga: Sulteng luncurkan "smart village" agar keluar dari ketertinggalan

Baca juga: IAIN Palu kerja sama Kemendes berdayakan warga transmigran di Sulteng

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022