Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan raksasa Google menghadapi hambatan dalam merealisasikan niatnya untuk berinvestasi di Indonesia, kata Kuasa Usaha Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Ted Osius, di Jakarta, Rabu.

"Menurut peraturan di Indonesia, jika Google ingin berinvestasi di sini perusahaan harus memindahkan pusat datanya ke Indonesia juga," katanya.

Hal ini menjadi hambatan bagi Google karena Indonesia masih memiliki beberapa kekurangan dalam hal infrastruktur dan suplai listrik.

"Bayangkan jika Google memindahkan pusat datanya ke Indonesia tetapi ada kemungkinan suplai listrik terganggu, hal ini bisa menyebabkan perusahaan kehilangan data-data berharga," katanya.

Ted menjelaskan, sebenarnya banyak perusahaan raksasa di bidang internet seperti Yahoo, Facebook dan Twitter yang berminat untuk berinvestasi di Indonesia. Karena itu, ia berharap pemerintah Indonesia mencabut pertaruran mengenai pemindahan pusat data.

"Investasi Google di Indonesia akan menguntungkan rakyat terutama bagi kaum muda yang tertarik di bidang teknologi. Banyak sekali talenta-talenta di bidang teknologi di indonesia dan perusahaan seperti Google, Facebook dan yahoo ingin bekerja sama dengan mereka," kata Ted.

Ted menambahkan jika hambatan untuk investasi Google di Indonesia bisa diselesaikan secepatnya, Google akan membuat pengumuman resmi untuk melakukan bisnis di Indonesia bersamaan dengan datangnya Presiden AS Barack Obama ke Indonesia pada November mendatang.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa mengatakan, sejak lama Google.Inc tertarik berinvestasi di Indonesia, namun niat itu tidak terlaksana sebab terkendala regulasi.

"Mereka melihat Indonesia sebagai pasar yang sangat besar dan perkembangan industri telekomunikasi dan informasi disini sangat pesat. Hanya saja, Google tidak diberi kesempatan berinvestasi sebab terkendala regulasi yang dibuat pemerintah," kata Erwin.

Menurut Erwin, batalnya investasi google ini disampaikan dalam pertemuan dengan Chief Excecutive Officer (CEO) Eric Schmidt pada Sabtu (23/7) lalu di Nusa Dua Bali di sela acara Regional Entrepreneurship Summit, yang diselenggarakan Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI).

Ketua Umum Hipmi ini mengungkapkan bahwa petinggi Google tersebut datang ke Indonesia membagikan pengalaman pada Regional Entrepreneurship Summit yang juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton.

Dia juga mengatakan bahwa sebelumnya pemerintah menahan ekspansi Google melalui regulasi sebab dikhawatirkan akan menguasai pasar media di Tanah Air.

Erwin mengatakan, pihaknya sebenarnya mengharapkan agar Google bisa berinvestasi di Indonesia dan tidak sekedar membuka kantor di Indonesia.(*)

(T.A051/A023)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011