Tokyo (ANTARA) - Kurs dolar AS menyentuh level tertinggi satu bulan terhadap yen pada Rabu, didorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah ke puncak multi tahun semalam, karena para pedagang menunggu data inflasi AS minggu ini yang menjadi petunjuk tentang langkah pengetatan Federal Reserve.

Kurs euro terus mundur dari level tertinggi tiga bulan terhadap mata uang Jepang setelah Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde awal pekan ini menekan ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih agresif.

Nada yang lebih hawkish dari ECB dan Fed pekan lalu membuat pasar lengah dan mengirim imbal hasil obligasi melonjak di zona euro dan AS dalam antisipasi suku bunga bisa naik lebih cepat dan lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya.

Dolar sempat naik pada satu titik di awal perdagangan Asia menjadi 115,69 yen, tertinggi sejak 10 Januari, sebelum mundur ke perdagangan terakhir 0,08 persen lebih rendah pada 115,43.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun melonjak setinggi 1,97 persen pada Selasa (8/2/2022) untuk pertama kalinya sejak November 2019.

Imbal hasil obligasi dua tahun, yang lebih sensitif terhadap ekspektasi suku bunga, mencapai 1,347 persen untuk pertama kalinya sejak Februari 2020.

Pasar memperkirakan peluang lebih dari 70 persen untuk kenaikan 25 basis poin dan peluang hampir 30 persen untuk kenaikan 50 basis poin ketika pembuat kebijakan AS bertemu pada Maret, menurut FedWatch Tool CME.

Inflasi AS yang tinggi bahkan akan bisa lebih tinggi lagi sebelum menjadi lebih baik, kata Presiden Fed San Francisco Mary Daly pada Selasa (8/2/2022).

Harga konsumen mungkin naik 7,3 persen secara tahun-ke-tahun pada Januari, ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan data AS akan ditampilkan pada Kamis.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik tipis 0,02 persen menjadi 95,614, setelah memantul dari level terendah 2,5 minggu di 95,136 yang dicapai Jumat (4/2/2022). Indeks menyentuh level tertinggi sejak Juni 2020 di 97,441 pada akhir bulan lalu.

Indeks dolar "dalam pola bertahan, sementara pasar menimbang prospek pengetatan kebijakan Fed yang tiba-tiba terhadap backflip hawkish ECB," tulis ahli strategi Westpac dalam catatan klien.

Meskipun ECB yang lebih hawkish akan membatasi kenaikan dolar dalam waktu dekat, "tren bullish jangka menengah dolar masih utuh" dan indeks dolar adalah pembelian saat penurunan ke level serendah 95, tulis mereka.

Lagarde dari ECB mengatakan pada Senin (7/2/2022) bahwa tidak perlu pengetatan ekstensif, mencoba meredam ekspektasi yang meningkat untuk tindakan agresif setelah dia pekan lalu membuka celah untuk potensi kenaikan suku bunga tahun ini.

Euro hampir datar di 1,1420 dolar, menyusul penurunan bertahap dari tertinggi 1,1483 pada Jumat (4/2/2022), yang menyamai level tertinggi dalam hampir tiga bulan.

Baca juga: Dolar AS dekati tertinggi dalam lima tahun terakhir terhadap yen
Baca juga: Abaikan Omicorn, dolar naik dan capai tertinggi 5 tahun terhadap yen
Baca juga: Yen Jepang jatuh ke terendah 1 bulan karena kekhawatiran Omicron surut

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022