Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam ingin menonjolkan wisata kuliner di Pulau Belakangpadang yang menawarkan berbagai makanan khas olahan laut yang segar dan penganan Melayu sebagai daya tarik wisatawan dalam dan luar negeri.

"Karena kuliner masyarakat tempatan lebih enak dibanding restoran, karena bumbunya original," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi usai menghadiri musrenbang di Pulau Belakangpadang, Rabu.

Pulau Belakangpadang berjarak sekitar 15 menit dari Pulau Utama. Pulau itu berhadapan langsung dengan Singapura, sehingga memberikan nuansa berbeda bagi pelancong.

Wali Kota menyatakan, meskipun restoran di daerah lain juga menyajikan masakan serupa, namun rasa yang dimasak warga setempat relatif lebih lezat dengan bumbu yang sudah turun temurun.

Ikan, cumi, udang, ketam, dan lainnya langsung diolah masyarakat, sehingga rasanya lebih segar.

Makanan khas warga pulau yang kerap dinanti antara lain ikan asam pedas, ikan masak lengse, dan cumi masak hitam, dengan cita rasa tiada duanya.

"Kuliner nomor satu. Orang banyak datang ke sini, karena makanannya enak. Kalau soal kuliner, orang pasti ke sini," kata dia.

Selain itu, Pulau Belakangpadang juga ternama dengan teh tarik, kopi, dan cendol yang rasanya berbeda dengan yang dijual di pulau utama.

Sementara itu, untuk mendukung wisata kuliner di Belakangpadang, pihaknya terus membenahi infrastruktur, dengan meningkatkan kualitas jalan utama agar pelancong nyaman saat menghabiskan waktu di sana.

"Banyak sekali yang kami lakukan di Belakangpadang. Kami mengembangkan infrastruktur, jalan utama kami bongkar habis, jalan setapak hampir selesai semua. Karena saya ingin Belakangpadang menjadi pulau destinasi wisata," kata dia.

Baca juga: Batam kembangkan Pulau Belakangpadang sebagai destinasi wisata
Baca juga: Tangani sampah, Kemen-PUPR revitalisasi TPST Pulau Belakangpadang
Baca juga: Warga Pulau Belakangpadang panjat menara radio kibarkan bendera

 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022