Jakarta (ANTARA) - PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), membidik pertumbuhan investor ritel sebesar 55 persen dari 12.590 jumlah investor ritel pada 2021.

Direktur Utama KISI Song Sangyup mengatakan, investor ritel yang tercatat di KISI semakin bertambah pada awal tahun ini.

"Tren jumlah investor ritel yang tercatat di KISI tiap tahun meningkat. Rinciannya, jumlah investor ritel di 2020 sebanyak 5.324 dan 2.212 di 2019," ujar Song Sangyup dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Untuk mencapai target tersebut, perusahaan sekuritas berkode BQ di Bursa Efek Indonesia itu pun memutakhirkan fitur aplikasi trading online bernama KOINS untuk memudahkan transaksi investor ritel dan institusi.

Pertumbuhan investor di pasar modal Indonesia kian memacu KISI untuk memutakhirkan dan memudahkan transaksi investor di platform digital.

Kemudian, lanjut Song Sangyup, KISI menginisiasi program edukasi investor agar literasi investasi di pasar modal kian meningkat di masa mendatang.

"Kami menggencarkan program edukasi untuk mengampanyekan Yuk Nabung Saham ke kalangan investor muda, antara lain mengedukasi tentang analisa fundamental, top to down analysis, analisa sektor usaha, teknikal, manajemen portofolio, diversifikasi saham, dan investasi lainnya," kata Song Sangyup.

Minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal kian semarak di masa pandemi. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah total investor pasar modal berbasis Single Investor Identification (SID) pada 29 Desember 2021 itu meningkat sebesar 92,7 persen atau menjadi 7,48 juta investor dari 3,88 juta investor pada 2020. Jumlah investor pada tahun lalu itu meningkat hampir tujuh kali lipat apabila dibandingkan 2017.

Data lainnya juga menyebutkan jumlah investor reksadana tercatat menjadi yang terbanyak lantaran jumlahnya mencapai 6,82 juta orang (SID), disusul investor Surat Berharga Negara (SBN) yang meningkat sebesar 32,68 persen menjadi 610 ribu orang, dan investor saham bertambah 103 persen menjadi 3,4 juta orang.

Pertumbuhan investor pada tahun lalu itu disokong peningkatan investor ritel, yakni investor dari generasi milenial (kelahiran tahun 1981-1996) dan gen-Z (kelahiran tahun 1997-2012) atau rentang usia ≤ 40 tahun yang porsinya sebesar 88 persen dari total investor ritel.

Baca juga: Stockbit Sekuritas optimistis bisa dorong peningkatan investor ritel
Baca juga: Korea Investment and Sekuritas bidik peningkatan investor ritel
Baca juga: Kode broker dihapus, perusahaan sekuritas akan aktif rilis riset saham

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022