Korban yang saat ini masih dalam pencarian yaitu Alpandi (38)
Cirebon, Jabar (ANTARA) - Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian terhadap seorang nelayan asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang dinyatakan hilang setelah perahu yang ditumpanginya bocor dan tenggelam.

"Kami masih melakukan pencarian terhadap nelayan yang hilang," kata Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah melalui pesan tertulis yang diterima di Cirebon, Jumat.

Ia mengatakan pada Kamis (10/2) sekitar jam 09.30 WIB di Perairan Eretan, Kabupaten Indramayu, ada nelayan yang akan menurunkan jangkar, namun saat itu ditemukan dua orang sedang mengapung meminta pertolongan.

Setelah diselamatkan, katanya, kedua nelayan itu mengaku kalau terdapat rekannya yang masih tenggelam dan belum ditemukan.

Menurutnya perahu nelayan KM mengalami kebocoran lambung sebelah kiri, kemudian mereka berupaya menambal, akan tetapi kapal tetap tenggelam.

"Adapun korban selamat yaitu Juanda (55) dan Juwanto (49), keduanya merupakan warga Desa Sukahaji Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, sedangkan korban yang saat ini masih dalam pencarian yaitu Alpandi (38)," katanya.

Ia menambahkan sampai hari kedua pencarian pada Jumat (11/2), pihaknya belum dapat menemukan satu korban tenggelam, dan saat ini tim terus melakukan penyisiran di sekitar lokasi.

Untuk itu pihaknya mengerahkan tiga Unit LCR milik Basarnas, Polairud dan BPBD Kabupaten Indramayu, kemudian satu unit "Sea Rider" Pangkalan TNI AL (Lanal) Cirebon, 1 unit "speedboat" Polairud Polres Indramayu dan 2 unit kapal nelayan.

"Unsur SAR yang terlibat antara lain Pos SAR Cirebon, Polairud Mabes Polri, DirPolairud Polda Jabar, Polairud Polres Indramayu, Lanal Cirebon, BPBD, dan masyarakat," demikian Deden Ridwansyah.


Baca juga: Cari 17 korban kecelakaan laut di Perairan Indramayu, SAR diterjunkan

Baca juga: Cuaca buruk nelayan di Indramayu batal melaut

Baca juga: Perahu nelayan disambar petir, satu tewas

Baca juga: Wisata pantai Eretan terpuruk akibat abrasi

 

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022