Jakarta, 3/8 (ANTARA) - Kementerian Kehutanan bekerjasama dengan Yayasan Pelestarian Harimau Sumatera (YPHS), Asia Pulp and Paper (APP), PT. Sumber Hijau Permai akan melepasliarkan Harimau Sumatera setelah diselamatkan dari konflik dengan manusia. Bergabung dalam kerjasama tersebut adalah Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Balai Taman Nasional Sembilang, dan Taman Safari Indonesia. Pelepasliaran akan dilakukan 2 Agustus 2011 di kawasan Taman Nasional Sembilang, Pulau Betet, Sumatera Selatan oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.

     Harimau yang diberi nama "Putri" tersebut berumur 5 tahun, berjenis kelamin betina dengan berat tubuh 120 kilogram. Putri ditangkap disekitar area konsesi hutan produksi PT. Sumber Hijau Permai di Jambi awal tahun 2011 ini setelah terlibat konflik dengan manusia. Selanjutnya Putri akan dilepasliarkan di Taman Nasional Sembilang, Sumatera Selatan.

     Taman Nasional Sembilang dengan luas 202.896,31 ha dipilih sebagai lokasi pelepasliaran Putri setelah dilakukan survei oleh tim yang terdiri YPHS dan BKSDA Sumatera Selatan. Hasil survei menunjukkan bahwa TN. Sembilang memiliki ketersediaan mangsa yang kaya, air segar, dan bentangan tanah kering yang cukup. Sebelum dilepasliarkan, harimau ini dilengkapi dengan GPS Collar yang dapat memantau pergerakannya dalam habitat baru sekaligus menjaga keselamatannya.

     Sejak tahun 1996 harimau Sumatera dikategorikan sebagai satwa yang sangat terancam kepunahan (critically endangered) oleh lembaga konservasi internasional IUCN (International Union for Conservation of Nature). Pada tahun 1992, populasi harimau sumatera diperkirakan hanya tersisa 400 ekor di lima taman nasional (Gunung Leuser, Kerinci Seblat, Way Kambas, Berbak dan Bukit Barisan Selatan) dan dua suaka margasatwa (Kerumutan dan Rimbang), sementara sekitar 100 ekor lainnya berada di luar ketujuh kawasan konservasi tersebut.

     Upaya penyelamatan harimau terus dilakukan. Pada tanggal 15 Agustus 2003, Pemerintah bekerjasama dengan The Tiger Foundation melalui Sumatran Tiger Conservation Program telah menetapkan kawasan hutan di Sungai Sembilan, Dumai, Riau seluas 60 ribu hektar, sebagai kawasan konservasi untuk harimau pada tanggal 12-14 Juli 2010, di Nusa Dua, Bali diselenggarakan pertemuan penting Pre Tiger Summit Partners Dialogue Meeting. Pertemuan ini dihadiri delegasi dari 13 negara yang memiliki harimau alam yaitu Bangladesh, Bhutan, China, India, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Rusia, Thailand dan Vietnam. Selain itu juga akan dihadiri perwakilan negara-negara Uni-Eropa, Amerika Serikat dan Bank Dunia, termasuk beberapa Lembaga Donor.

     Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Ir. Masyhud, MM, Kepala Pusat Humas, Kementerian Kehutanan

 


Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011