masalah kesejahteraan masyarakat tetap prioritas meski masih pandemi COVID-19
Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, membantu rehabilitasi sebanyak 4.286 rumah tidak layak huni (RTLH) dengan anggaran sekitar Rp44,4 miliar pada tahun 2022 sehingga total RTLH yang direhabilitasi dapat mencapai target 20.000 unit atau lebih.
 
Menurut Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor Juniarti Estiningsih di Kota Bogor, Senin, anggaran yang dialokasikan pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat lebih tinggi dari tahun 2021, padahal jumlah target lebih sedikit.
 
"Ini bentuk perhatian pemerintah dan dewan, masalah kesejahteraan masyarakat tetap prioritas meski masih pandemi COVID-19," kata Esti panggilannya.

Baca juga: Penghuni rusunawa Kota Bogor dapat bayar sewa via "Sipacar"
 
Ia membandingkan alokasi anggaran pada tahun 2021 sekitar Rp40 miliar untuk 6.506 unit RTLH dengan capaian sebanyak 17.000 unit terbantu.
 
Sementara, pada tahun 2022 target berkurang namun anggaran tetap dimaksimalkan.
 
Meskipun Pemerintah Kota Bogor sempat mengurangi anggaran sebesar Rp10 miliar menjadi 3.300 unit karena dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) Kota Bogor yang dibahas bersama DPRD pada akhir tahun 2021 untuk tahun 2022 mengalami defisit.

Baca juga: Anggota DPRD minta Pemkot Bogor tegas soal pembangunan Masjid Agung
 
Namun hasil pembahasan bersama DPRD Kota Bogor, akhirnya anggaran Rp44,4 miliar telah ditetapkan.
 
Sebanyak 4.286 RTLH yang akan dibantu melalui APBD Kota Bogor itu tersebar di enam kecamatan secara bertahap hingga akhir tahun 2022.
 
Rumah warga yang mendapatkan bantuan akan mengalami proses administrasi sebelum akhirnya diurus di Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD).
 
Selanjutnya, warga akan mendapatkan bantuan perbaikan rumah sesuai dengan tingkat kerusakan dan dana yang dipersiapkan Pemerintah Kota Bogor.
 
"Itu tersebar ya, untuk rinci harus lihat di Sistem Sahabat," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Bogor siaga lonjakan Omicorn lebih tinggi dari Delta

Baca juga: Pemkot Bogor tunggu tambahan dosis vaksin penguat

Pewarta: Linna Susanti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022