salah satunya adalah dengan pemasangan alat deteksi dini bencana longsor di sejumlah lokasi yang paling rawan
Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, terus memperkuat program mitigasi bencana alam menyusul peningkatan intensitas hujan di wilayah setempat dalam beberapa hari terakhir.

"Program mitigasi atau pengurangan risiko bencana terus diperkuat, salah satunya adalah dengan pemasangan alat deteksi dini bencana longsor di sejumlah lokasi yang paling rawan bencana alam," kata Plh. Bupati Banjarnegara Syamsudin melalui siaran pers yang diterima di Purwokerto, Senin.

Selain itu, pihaknya juga menyiagakan personel dan peralatan penunjang serta menggencarkan pembentukan desa tangguh bencana sebagai salah satu upaya mitigasi bencana berbasis komunitas.

Baca juga: Bupati Banjarnegara tinjau lokasi tebing longsor di Pagentan

Dia menambahkan mitigasi bencana merupakan salah satu program prioritas yang perlu dilakukan mengingat sejumlah wilayah di Banjarnegara rawan bencana longsor.

"Mengingat kondisi alam di sebagian wilayah Banjarnegara merupakan pegunungan dan perbukitan yang rawan terjadi bencana longsor maka langkah antisipasi guna mengurangi dampak yang mungkin ditimbulkan harus dipersiapkan sejak dini," katanya.

Dia juga mencontohkan, pada Rabu (9/2) telah terjadi longsor di Dusun Klontong, Desa Karangsari, Kecamatan Punggelan yang terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Baca juga: Pemkab Banjarnegara optimalkan penggunaan alat deteksi longsor

"Akibatnya tebing setinggi 10 meter dan lebar 12 meter mengalami longsor dan menutupi akses jalan penghubung antardesa. Terkait kejadian ini kami telah meninjau langsung lokasi longsor dan meminta warga di sekitar lokasi longsor untuk waspada," katanya.

Dia juga mengajak seluruh masyarakat di wilayah Banjarnegara untuk makin meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana terutama selama periode puncak musim hujan.

"Menurut informasi dari BMKG, periode puncak musim hujan akan berlangsung selama bulan Februari ini sehingga masyarakat masih perlu meningkatkan kewaspadaan," katanya.

Baca juga: 105 petani kopi di Banjarnegara terlindungi program BPJAMSOSTEK

Sementara itu, Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) juga terus mengingatkan pentingnya meningkatkan kewaspadaan saat musim hujan.

Kepala BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie mengajak masyarakat untuk tidak panik namun perlu tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama.

"Waspada bila terjadi hujan lebat dengan durasi cukup lama yaitu di atas 30 menit karena dikhawatirkan dapat berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin kencang," katanya.

Baca juga: Pemkab Banjarnegara ajak warga waspadai bencana tanah longsor

 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022