Ambon (ANTARA News) - Gempa tektonik berkekuatan 7,2 Skala Richter yang terjadi Sabtu (28/1) pukul 01.58.25,0 WIT pada koordinat 04,47 Lintang Selatan dan 128,95 Bujur Timur arah Tenggara Pulau Ambon mengakibatkan patahan pada garis pantai Teluk Telpaputih, Kecamatan Amahai (Maluku Tengah), sepanjang tiga kilometer. "Rupanya ada pergeseran dan benturan lempengan bumi yang memicu terjadinya patahan di bibir pantai teluk sepanjang tiga kilo meter sehingga masyarakat perlu waspada, karena gempa yang kuat bisa menimbulkan patahan baru dan peluang gelombang air pasang atau tsunami bisa terjadi," kata Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Ambon, Beny Sipolo, kepada ANTARA News di Ambon, Selasa. Teluk Telpaputih ini sudah pernah diguncang gempa dasyat pada tahun 1889 yang mengakibatkan dua kampung tenggelam bersama seluruh penduduknya yang sedang tertidur lelap di malam hari. Gempa tektonik satu abad lebih di masa silam ini juga turut mengguncang Pulau Ambon, sehingga menyebabkan tsunami di kawasan Galala, Kecamatan Sirimau, dan Desa Hutumuri, Kecamatan Baguala (Kodya Ambon). Akibatnya, banyak rumah penduduk hancur ketika itu. Sipolo menjelaskan daerah pesisir Teluk Telpaputih juga sangat rawan dengan patahan-patahan baru akibat guncangan gempa sehingga BMG telah menyurati Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu agar melakukan koordinasi dan mengirim para pakar geologi untuk meneliti kawasan itu. "Penelitian seperti ini sangat dibutuhkan karena hasilnya tentu sangat membantu masyarakat dan pemerintah sendiri untuk lebih waspada dan menghindar dari sekitar kawasan teluk," katanya. Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR yang berpusat di laut Banda dengan kedalaman 330 Km dibawah laut itu juga telah mengakibatkan kerusakan dua rumah penduduk di Tehoru (Malteng). "Mengenai dua rumah yang rusak di Tehoru ini memang kami baru mendapatkan laporan tapi sejauh ini belum diketahui persis tingkat kerusakannya," kata Sipolo. Sementara itu, Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu, yang dikonfirmasi secara terpisah mengakui telah mendengar adanya patahan garis pantai di Teluk Telpaputih dan rusaknya dua rumah penduduk namun belum ada laporan resmi Bupati Malteng. "Saya belum mendapat laporan Bupati Malteng dan silahkan mengecek ke BMG Ambon, tapi yang jelas ada rumor yang berkembang telah terjadi patahan di garis pantai sepanjang tiga kilometer dan rusaknya dua rumah warga di Tehoru," demikian Ralahalu. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006