Palembang (ANTARA News) - PT Kereta Api Divisi Regional III Sumatera Selatan tahun ini mendatangkan 170 gerbong untuk mengangkut batu bara rangkaian panjang, atau yang dikenal dengan sebutan kereta api "babaranjang".

Menurut Kepala Humas PT Kereta Api Divisi Regional III Sumsel Jaka Jarkasih, di Palembang, Sabtu, dari target 170 gerbong yang didatangkan dari PT Industri Kereta Api (Inka) untuk mengangkut batu bara tersebut, hingga kini yang sudah berada di Tanjungkarang, Provinsi Lampung sebanyak 34 unit. Sedangkan selebihnya akan tiba secara bertahap.

Selain sejumlah gerbong angkutan batu bara, pihaknya juga mendatangkan enam lokomotif tipe cc 204 dari Pulau Jawa.

Ia mengatakan upaya mendatangkan sejumlah gerbong dan lokomotif itu untuk meningkatkan volume pengangkutan batu bara.

Di samping itu, kata dia, pihak perusahaan juga membangun jalan kereta api dua jalur dari Stasiun Prabumulih tujuan mulut tambang di Tanjungenim sepanjang 60 kilometer, dan hingga saat ini atau tahap I sudah selesai dikerjakan sepanjang 20 km. Sedangkan sisanya tahap II sudah dilakukan proses analisa dampak lingkungan (amdal), pembebasan lahan serta dalam proses tender.

Sedangkan jumlah gerbong angkutan batu bara yang sudah dimiliki pihak PT KA divre III Sumsel selama ini sebanyak 1.131 unit, dan dari total itu 932 unit siap operasi, sementara selebihnya dilakukan perawatan secara bergantian, katanya lagi.

Ia mengatakan pihak perusahaan menyediakan jasa layanan angkutan batu bara atau "kereta babaranjang" dari mulut tambang di Tanjungenim, Kabupaten Muaraenim (Sumsel) tujuan Tarahan (provinsi Lampung) serta Kertapati Palembang.

Total angkutan batu bara menggunakan jasa layanan KA babaranjang itu, kata dia, hingga tahun 2011 ini ditargetkan sebanyak 12,5 juta ton, masing-masing ke Tarahan 10 juta ton dan tujuan penimpunan di Kertapati 2,5 juta ton.

Menurut dia, dibangunnya jalur kereta api ganda serta diperkuat dengan armada atau gerbong dan lokomotif baru itu, diharapkan angkutan batu bara dapat ditingkatkan puncaknya mencapai 50 juta ton di tahun 2014.

Sementara itu, upaya yang dilakukan pihak PT KAI divre III tersebut, sejalan dengan keinginan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin yang juga terus berjuang bersama pihak dinas instansi terkait termasuk pemerintah pusat untuk meningkatkan produksi batu bara.

Gubernur Alex Noerdin sebelumnya mengatakan Provinsi Sumsel memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, salah satunya adalah hasil tambang batu bara dengan total cadangan mencapai 22,24 miliar ton. Sementara yang baru mampu diproduksi oleh perusahaan PT Tambang batu bara bukit asam (PTBA) di Tanjungenim hingga saat ini rata-rata 10 juta hingga 12 juta ton.

Oleh karena itu, pemerintah daerah sudah beberapa kali pergantian gubernur terus memperjuangkan ke pusat pembangunan Pelabuhan Laut Tanjung Api-Api yang dilengkapi infrastruktur jalan darat, termasuk jalan kereta api dua jalur dari pelabuhan hingga ke mulut tambang.

Dengan dibangunnya pelabuhan laut tersebut, diharapkan produksi batu bara dapat ditingkatkan hingga puncaknya mencapai 100 juta ton secara bertahap, selanjutnya dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat di provinsi ini, kata gubernur.

(M033) (M008)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011