Dampak dari pemilahan sampah tersebut mengurangi volume sampah setiap bulan sebesar 228 ton
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat mencatat sebanyak 7.842 rumah dari 183 RW atau sekitar 92,42 persen RW telah melakukan pemilahan sampah dengan baik dari sumbernya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Kota Jakarta Pusat, Bakwan Ferizan Ginting, menjelaskan, dari 198 RW yang ditargetkan melakukan pemilahan sampah, sudah terealisasi sebanyak 183 RW di delapan kecamatan.

"Dampak dari pemilahan sampah tersebut mengurangi volume sampah setiap bulan sebesar 228 ton. Jadi cukup besar pengurangan volume sampah di Jakarta Pusat," kata Bakwan, saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Adapun pemilahan sampah dilakukan pada setiap rumah yang diberi tanda untuk ikut dalam kegiatan tersebut, sehingga memudahkan petugas dalam mengangkut sampah.

Pengangkutan sampah dilakukan secara terjadwal oleh Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat melalui Satpel Kecamatan setempat.

Sementara itu, Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Lingkungan Hidup Kecamatan Cempaka Putih, Tommy, mengatakan, di Cempaka Putih ada 29 RW yang sudah melakukan pemilahan sampah.

Pemilahan sampah dibagi kepada 6 RW khusus sampah organik dan 23 RW sampah anorganik.

"Nanti ada petugas kami yang akan melakukan pengangkutan sampah yang sudah terpilah, baik itu organik dan anorganik," kata Tommy.

Pemkot Jakpus mengimbau agar masyarakat rutin melakukan pemilahan sampah sesuai dengan jadwal pengangkutannya, sehingga meminimalisasi sampah yang dibuang ke ke TPA Bantargebang.


Baca juga: Pemprov DKI dukung pengolahan sampah organik agar Jakarta lebih bersih
Baca juga: Program pilah sampah masih mengalami kendala di warga
Baca juga: ITF tak efektif, pemilahan sampah solusi terefektif untuk Jakarta

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2022