AstraZeneca menjadi pencetak keuntungan tertinggi dari saham-saham unggulan.
London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih tinggi pada perdagangan Selasa waktu setempat (15/2), berbalik menguat dari penurunan selama 2 hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terangkat 1,03 persen atau 77,33 poin, menjadi menetap di 7.608,92 poin.

Indeks FTSE 100 terpangkas 1,69 persen atau 129,43 poin menjadi 7.531,59 poin pada hari Senin (14/2) setelah tergelincir 0,15 persen atau 11,38 poin menjadi 7.661,02 poin pada hari Jumat (11/2). Sebelumnya sempat menguat 0,38 persen atau 28,98 poin menjadi 7.672,40 poin pada hari Kamis (10/2).

AstraZeneca yang beroperasi sebagai perusahaan induk melalui anak perusahaannya, meneliti, memproduksi dan menjual produk farmasi dan medis melonjak 5,77 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Diikuti oleh saham perusahaan manufaktur Inggris yang mengkhususkan diri dalam membeli, berinvestasi, dan melepaskan perusahaan teknik Melrose Industries yang terdongkrak 5,63 persen, serta perusahaan distributor berbagai macam produk konsumen ritel Ocado Group meningkat 4,81 persen.

Sementara itu, Fresnillo, perusahaan jasa pertambangan dan eksplorasi yang mengoperasikan tambang perak dan emas di Meksiko dan Inggris,membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya anjlok 3,45 persen.

Disusul oleh saham perusahaan pertambangan multinasional Inggris Anglo American yang kehilangan 2,81 persen, serta
perusahaan pertambangan bidang eksplorasi, pengembangan, produksi dan pengolahan bijih besi, batubara metalurgi, dan tembaga BHP Group jatuh 1,55 persen.

Baca juga: Saham Inggris kembali melemah, indeks FTSE 100 terpangkas 1,69 persen

Baca juga: Saham Inggris berbalik melemah, indeks FTSE 100 tergerus 0,15 persen


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022