Jalur Lingkar Nagreg itu mengalirkan arus kendaraan dari arah timur atau Garut dan Tasikmalaya. Sedangkan arus lalu lintas dari arah barat atau Bandung tetap dialirkan melalui jalur lama Nagreg. Khusus untuk arus kendaraan menuju Garut disatu arahkan
Bandung (ANTARA News) - Jalur Lingkar Nagreg sepanjang 5,6 kilometer yang disiapkan untuk mengantisipasi arus mudik dan balik Lebaran 2011 mulai diujicobakan, Senin.

Ujicoba jalur yang merupakan solusi penanganan kemacetan di kawasan tanjakan Nagreg itu dilakukan mulai pukul 09.00 WIB untuk seluruh kendaraan baik truk, bus, kendaraan pribadi maupun sepeda motor.

Jalur Lingkar Nagreg itu mengalirkan arus kendaraan dari arah timur atau Garut dan Tasikmalaya. Sedangkan arus lalu lintas dari arah barat atau Bandung tetap dialirkan melalui jalur lama Nagreg. Khusus untuk arus kendaraan menuju Garut disatu arahkan dari Jalan Cagak ke jalur lama menuju Garut.

Selain itu jajaran Polres Bandung dan Dishub Jabar juga menggelar personelnya sebagai simulasi pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas mudik dan balik Lebaran 2011.

Kapolres Bandung AKBP Hendro Pandowo dan Kadishub Jabar H Dicky Saromi meninjau langsung ujicoba dan kesiapan personilnya dalam persiapan pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2011.

Jalur Lingkar Nagreg itu pertama kalinya dibuka setelah dilakukan penurunan permukaan tanjakan di Km1+25 Lingkar Nagreg atau yang dikenal Tanjakan Hape sedalam lima meter.

Tanjakan yang sebelumnya memiliki elevasi kecuraman 12,5 persen saat ini menjadi 10 persen sehingga sesuai dengan standar jalan raya yang dilintasi oleh lalu lintas semua jenis kendaraan.

Sebelumnya tanjakan itu sulit dilintasi khususnya oleh kendaraan truk yang sarat muatan ataupun kendaraan besar lainnya.

"Dari sisi kecuraman tanjakan terakhir di Lingkar Nagreg ini sudah lebih landai dan memenuhi syarat standar jalan raya," kata Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan Jalan Lingkar Nagreg Haryono.

Dalam uji coba jalan Lingkar Nagreg itu, para pengendara maupun penumpang mendapatkan sensasi baru karena melintas jalur yang cukup menawan pemandangannya termasuk berkesempatan melintasi jalur semi terowongan di tanjakan Km1+25 yang dibatasi dinding-dinding setinggi 10 meter.

Kecepatan rata-rata kendaraan yang melintas di jalur itu maksimal 60 kilometer per jam dan direkomendasikan tidak ada kendaraan yang berhenti atau beristirahat di jalur tanjakan itu.

Meski demikian, jalur tersebut masih membutuhkan fasilitas penerangan yang memadai untuk mengantisipasi perjalanan malam hari.

(S033) (Y003)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011