Jadi perdagangan asing dengan skema LCS ini akan terasa seperti perdagangan domestik, karena berbagai kemudahan yang ada
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Darmawan Junaidi menilai penerapan kerja sama transaksi menggunakan mata uang lokal alias Local Currency Settlement (LCS) sejak 2018 telah membuat keyakinan pengelolaan tekanan nilai tukar rupiah menjadi semakin baik.

Hal tersebut disebabkan oleh porsi perdagangan dari empat negara yang melakukan transaksi LCS dengan Indonesia saja, yakni Jepang, Tiongkok, Malaysia, dan Thailand sudah mencapai 42 persen dari total perdagangan.

"Dengan demikian kondisi ini sangat berpotensi untuk terus ditingkatkan," kata Darmawan dalam Side Event Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Rabu.

Selain terhadap pengelolaan nilai tukar rupiah, ia menyebutkan implementasi LCS meningkatkan kemampuan perbankan untuk mendukung para pelaku usaha dalam melihat peluang pasar.

Peluang tersebut tentunya tak hanya di domestik, tetapi antarnegara dengan empat negara yang melakukan transaksi LCS dengan Indonesia tanpa ada kekhawatiran terhadap risiko nilai tukar.

"Jadi perdagangan asing dengan skema LCS ini akan terasa seperti perdagangan domestik, karena berbagai kemudahan yang ada," ucap dia.

Maka dari itu, Darmawan menyarankan agar komunikasi antar Bank Appointed Cross Curency Dealer (ACCD) bisa terus didorong, terutama dalam pembahasan pengembangan sektor potensial guna mendukung pertumbuhan bisnis pengusaha Indonesia yang berhubungan dengan mitranya di empat negara yang menerapkan LCS.

Hal tersebut juga akan meningkatkan suplai perdagangan secara regional, yang pada akhirnya akan membawa dampak luar biasa.

Baca juga: Bank Mandiri catat volume transaksi LCS capai 122,63 juta dolar AS
Baca juga: Bank Mandiri: QR lintas batas buat transaksi lebih murah 30 persen
Baca juga: Gubernur PBOC: LCS perkuat ketahanan ekonomi Asia
Baca juga: BI naikkan target nilai transaksi LCS 10 persen dari realisasi 2021

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022