London (ANTARA News) - Indonesia menyumbangkan alat musik petik dari Nusa Tenggara Timur, Sasando dari Pulau Rote sebagai salah satu koleksi Museum Musik Etnik Barranda, Caravaca-Spanyol

Sekretaris III-Pensosbud KBRI Madrid, Krisnawati Desi Purnawestri kepada ANTARA London, Senin mengatakan, Duta Besar RI untuk Kerajaan Spanyol, Adiyatwidi Adiwoso Asmady menyerahkan Sasando dari Pulau Rote kepada Direktur dan pemilik Museum, Carlos Blanco Fadol yang disaksikan Walikota Caravaca de la Cruz, Domingo Aranda Mu`oz.

Dubes Adiyatwidi Adiwoso Asmady menyebutkan Sasando yang disumbangkan kepada Museum Musik Etnik ini mempunyai sejarah tersendiri.

Menurut Dubes pada kesempatan pameran pariwisata terbesar di Spanyol, FITUR, yang diselenggarakan Januari 2011, sasando ini dimainkan pemetik sasando, Nicodemus Tenis, di hadapan Ratu Sofia yang tengah berkunjung ke stand Indonesia.

Ratu Sofia, tambahnya, sangat kagum dan sempat bertanya-tanya tentang alat musik yang unik dan sederhana, terbuat dari bambu dan daun lontar, namun menghasilkan suara yang sangat indah.

Demikian penjelasan dari Duta Besar RI ketika menyampaikan sasando kepada Carlos Blanco Fadol dan beberapa pejabat setempat serta pejabat KBRI Madrid.

Museum Musik Etnik Barranda yang terletak di Barranda, kota Caravaca, provinsi Murcia, Spanyol saat ini memiliki koleksi terbesar alat musik dari berbagai belahan dunia.

Di gedung dua lantai ini beberapa alat musik Indonesia yang telah menjadi koleksi Museum ini adalah satu set gamelan Jawa, angklung, dan Royal Kentongan/Kentongan Ageng (Kentongan tertua dari Jawa Barat).

Gamelan Jawa dan Kentongan Ageng merupakan koleksi-koleksi utama museum ini, yang menempati lokasi utama dalam Museum Musik Etnik Barranda.

Dengan ditambahkannya sasando ke dalam koleksi museum ini, diharapkan semakin memperkenalkan kekayaan Indonesia kepada masyarakat Spanyol dan Murcia khususnya.

Selain menyumbangkan sasando, masih dalam rangkaian kegiatan kebudayaan Indonesia di Murcia, Dubes meresmikan pembukaan pameran Gamelan Jegog Bali yang dilaksanakan di Gereja Compa`ia de Jesus, Caravaca de la Cruz.

Dalam acara pembukaan tersebut, Gamelan Jegog yang terbuat dari bambu dimainkan pemuda dan pemudi Caravaca dengan sangat baik, dipimpin oleh Carlos Blanco Fadol.

Suara gamelan yang menggema keluar dari gereja tua abad ke-16 tersebut telah mengundang masyarakat sekitar dan para turis untuk melihat acara inaugurasi pameran yang akan berlangsung hingga tanggal 30 September 2011 tersebut.

Menurut rencana gamelan Jegog ini akan dipamerkan di berbagai kota di Murcia secara bergilir.(*)
(T.H-ZG/S025)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011