Langkah itu diharapkan bisa menjadi panduan bagi masyarakat untuk bisa dilakukan sehingga tetap aman di ruang digital yang saat ini juga berpotensi diintai oleh pelaku kejahatan siber.
"Hal yang pertama yang bisa dilakukan adalah dengan rutin mengecek akun Google. Jika menggunakan browser Google Chrome di bagian kanan atas itu ada lingkaran foto profil dan dari situ ada tulis 'manage your Google Account'," kata Communication Manager Google Indonesia Feliciana Wienathan dalam sesi "ANTARA NGOBROL BARENG GOOLE" dikutip, Kamis.
Dengan rajin mengecek akun Google milik anda, anda bisa mengontrol privasi anda secara personal.
Anda bisa mengecek akun Google anda terhubung dengan aplikasi dan layanan apa saja sehingga anda bisa mengetahui secara pasti penggunaan akun Google anda.
Tentunya dengan mengetahui banyaknya akun yang terhubung dengan Google anda, maka anda akan lebih mudah mengelola privasi anda di ruang digital.
Langkah kedua yang bisa anda lakukan untuk mengantisipasi akun Google anda aman dari serangan kejahatan siber adalah dengan memanfaatkan fitur "Security Checkup".
Baca juga: Kemenkop UKM: Sinergi dorong pencapaian target UMKM digital
Saat anda membuka akun Google dan mencari opsi "Security" di bagian itu anda akan menemukan fitur "Security Checkup".
Di dalam fitur itu akan dijelaskan metode keamanan apa saja yang anda gunakan misalnya seperti verifikasi dua langkah atau aplikasi khusus pengingat kata sandi.
Selain itu anda akan ditunjukan perangkat dan gadget mana saja yang terhubung dengan akun Google milik anda.
Tentunya anda bisa mengetahui dengan mudah bila ada pihak lain yang mencoba merangsek keamanan akun anda dari fitur itu.
Langkah ketiga untuk aman di ruang digital menggunakan layanan Google adalah pengguna dapat rutin memeriksa ketangguhan kata sandi atau password menggunakan fitur "Password Checkup".
Fitur itu merupakan bagian dari opsi "Security" yang secara lebih rinci menunjukkan berapa banyak aplikasi atau situs website yang anda kunjungi selama berselancar di ruang digital.
Anda juga akan ditunjukan apakah kata sandi yang anda gunakan telah termasuk dalam jenis kata sandi kuat atau lemah.
Terakhir, langkah yang juga berhubungan dengan langkah ketiga adalah rutin mengganti kata sandi.
"Password itu diibaratkan sebagai kunci untuk dunia kita. Kalau kita kasih kuncinya sembarangan sama orang lain tentu banyak yang bisa akses 'dunia kita' yang adalah identitas kita. Makanya kita harus rajin ganti password," ujar Feliciana.
Penggantian password dianjurkan maksimal setiap 120 hari atau sekitar 3 bulan sekali.
Pilih konfigurasi yang sulit ditebak oleh orang lain, jangan menggunakan konfigurasi yang mudah ditebak misalnya seperti tanggal lahir, nama hewan peliharaan, nama orang tua, atau kota tempat anda lahir.
Cari konfigurasi yang justru tidak ada hubungannya dengan lingkungan yang dekat di sekitar anda agar tidak mudah ditebak.
Terakhir Feliciana berpesan agar selain memanfaatkan fitur, masyarakat juga harus rutin mencari literasi untuk dirinya sendiri jika berkaitan dengan perkembangan teknologi dan digital.
Karena internet atau ruang digital sama halnya dengan dunia nyata yang membutuhkan kewaspadaan dan kehati- hatian agar terhindar dari hal- hal negatif.
"Bukan hanya produk yang bertugas membantu keamanan manusia di intenet. Tentu kita sebagai pribadi harus jeli bagaimana mempraktekkan kebiasaan yang lebih sehat dan aman di internet sehingga terhindar dari kejahatan siber," tutup Feliciana.
Baca juga: Potensi talenta digital didorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia
Baca juga: Kiat berselancar internet aman untuk lansia
Baca juga: Kelas Juara dan Google Indonesia gelar roadshow Google for Education
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022