Jakarta (ANTARA) - Sebuah pameran naskah bertajuk "A la rencontre du Petit Prince" menampilkan karya Antoine de Saint-Exupery bersama dengan lusinan gambar yang dibuat pengarang itu, menonjolkan sisi lain bakatnya sebagai ilustrator.

Naskah asli "Le Petit Prince" atau "The Little Prince" dimiliki oleh The Morgan Library & Museum di New York, Amerika Serikat, tempat Saint-Exupery menulis novel itu pada tahun 1942. Novel ini termasuk salah satu karya sastra yang paling banyak diterjemahkan di dunia.

Pameran ini diselenggarakan di Musee des Arts Decoratifs di Paris, Prancis. Pameran juga menampilkan ilustrasi cat air dan gambar lain, termasuk surat yang menunjukkan bahwa Saint-Exupery adalah seorang seniman grafis yang produktif.

"Sungguh menyentuh melihat bagaimana Saint-Exupery perlu menggambar untuk mengekspresikan dirinya. Dia dikenal sebagai penulis dan penerbang, tapi di sini kami juga menemukan dia sebagai ilustrator," kata kurator Paris Museum of Decorative Arts, Anne Monier Vanryb, dikutip dari Reuters pada Kamis.

Baca juga: Ilustrasi asli "The Little Prince" akan dilelang

Gambar yang dipamerkan termasuk sketsa yang menunjukkan tokoh pangeran kecil tengah bersama anjing, parkit, dan siput, bukan karakter rubah seperti yang ditampilkan dalam versi final cerita dan gambar yang saat ini dikenal.

Surat kepada ibunya menunjukkan bahwa Saint-Exupery meminta pendapatnya mengenai gambar yang ia buat. Pengarang itu mengungkapkan keraguan diri tentang apakah gambarnya cukup baik.

"Saint-Exupery sangat bangga dengan fakta bahwa halaman judul buku menyebutkan bahwa itu dengan gambar oleh penulis, karena dia merasa itu adalah pencapaian nyata untuk berhasil menggambarkannya sendiri," kata Monier Vanryb.

Novel pendek ini pertama kali diterbitkan di Prancis pada 1946, setelah kematian Saint-Exupery pada tahun 1944, ketika pesawatnya menghilang selama misi pengintaian militer di Mediterania.

Pameran ini menampilkan lusinan edisi "The Little Prince" dalam bahasa asing, termasuk terjemahan terbaru dalam bahasa Rapa Nui di Pulau Paskah. Monier Vanryb menyebutkan hingga kini terhitung telah ada 498 terjemahan karya Saint-Exupery itu.

"Ditulis selama Perang Dunia II, dalam konteks yang sangat suram, 'The Little Prince' membawa pesan humanisme dan harapan, itu adalah sesuatu yang kita semua dapat identifikasi," katanya.

Baca juga: Lukisan cat air 'Little Prince' laris hingga Rp7 miliar

Baca juga: "The Little Prince" tayang perdana di Cannes

Penerjemah: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022