Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Putra Nababan mendorong sebagian siswa, terutama kelas enam SD, sembilan SMP dan 12 SMA untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

"Kelas enam, sembilan dan 12 sebaiknya sudah dimulai PTM kembali, mengingat mereka akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Mereka perlu mendapat bimbingan tatap muka dari guru dan belajar lebih keras lagi demi mendapatkan hasil yang maksimal nantinya,” ujar Putra di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Legislator sebut PTM 100 persen di DKI Jakarta perlu dievaluasi

Dia menambahkan PTM pada jenjang tersebut sangat penting keberadaannya, karena bagian paling krusial untuk melangkah ke jenjang pendidikan selanjutnya.

Dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), sambung Putra, siswa kurang mendapatkan interaksi timbal balik yang lebih efektif dalam belajar.

"Kita harapkan pada PTM siswa bisa berinteraksi lebih berkualitas. Bisa tanya jawab tanpa masalah jaringan internet, demikian juga guru bisa memperhatikan secara langsung perkembangan siswanya," papar anggota dewan dari daerah pemilihan DKI 1 itu.

Jika PTM tersebut dilakukan secara terbatas, Putra menyarankan agar dibagi waktunya, sehingga interaksi dalam kegiatan belajar mengajar dapat lebih erat lagi yang tentunya menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

"Misalkan, PTM secara terbatas khusus kelas enam, sembilan dan 12 dilakukan hanya tiga hari seminggu seperti Senin, Rabu dan Jumat. Dengan jadwal seperti ini, mereka bisa mengisi waktu yang sempit sebelum kelulusan di bulan Juni yang tinggal empat bulan lagi,” katanya.

Baca juga: Legislator: Jangan ada gelombang ketiga COVID-19 demi siswa sekolah

Baca juga: Fraksi PDIP dukung pembelajaran tatap muka terbatas


Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022