Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi asal AS, Meta, meyakini realitas campuran atau mixed reality mungkin terwujud dalam beberapa tahun lagi atau setidaknya satu dekade dari saat ini dan tidak akan memakan waktu yang cukup lama untuk menyambutnya.

Mixed reality memungkinkan seseorang bisa mengalami pengalaman kehidupan yang tercampur baik di dunia nyata dan dunia virtual sebagai contoh saat seseorang terhubung dengan realitas campuran ia bisa memukul karakter video gim di dunia virtual menggunakan pemukul bola di dunia nyata.

Dikutip dari Reuters, Sabtu, ambisi Meta itu disampaikan kepada para ahli iklan dalam sebuah pertemuan virtual dan menjadi pertemuan perdana membahas potensi dan pengembangan Metaverse di masa depan.

Meta memperkirakan dalam pertemuan itu bahwa mixed reality setidaknya paling lambat terwujud dalam jangka waktu satu dekade atau sepuluh tahun.

Dengan prediksi itu, Meta mengajak para ahli iklan untuk bisa ikut bereksperimen di dunia virtualnya dan memanfaatkan augmented reality  yang saat ini sudah cukup pesat berkembang.

Meski tak menampilkan secara detil fotmat iklan jenis apa yang bisa ditampilkan di metaverse, Meta tetap yakin dunia iklan bisa berkembang pesat di ekosistem dunia baru yang tercampur antara teknologi dan kenyataan.

Para ahli iklan dikabarkan masih mencari- cari keuntungan dan efektivitas metode itu mengingat saat ini metaverse masih belum memiliki kejelasan.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan teknologi yang menunjukkan ambisinya untuk mengembangkan dunia virtual dan dunia nyata bisa berjalan beriringan.

Beberapa perangkat untuk masuk ke mixed reality sudah mulai dikenalkan kepada para masyarakat dunia meski belum dijual secara komersil oleh para perusahaan teknologi.

Contohnya seperti HoloLens 2 Microsoft, yang diperkenalkan pada 2019, dijual seharga 3.500 dolar AS dan ditujukan untuk penggunaan di tempat kerja.

Lalu pada konferensi tahunan Connect pada bulan Oktober, Meta mengumumkan Project Cambria, headset yang akan menampilkan kemampuan realitas campuran dan mencakup pelacakan wajah dan mata. Headset ini diharapkan akan dirilis tahun 2022.



Baca juga: Operasi lewat metaverse sangat mungkin terjadi di masa depan

Baca juga: Marrisa Wilson angkat tema ruang digital untuk koleksi busana di NYFW

Baca juga: Komite Industri Metaverse China terima 17 perusahaan baru

Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022