mayat langsung dibawa ke Selatpanjang untuk divisum
Kepulauan Meranti (ANTARA) - Tim SAR gabungan menemukan korban KLM Samudera Indah yang terbakar di Selat Malaka dengan kondisi meninggal dunia dan terapung di perairan Bengkalis, Provinsi Riau, Sabtu.

Kepala Satuan Polairud Polres Kepulauan Meranti AKP Yosi Marlius mengatakan korban diyakini sebagai Kepala Kamar Mesin (KKM) KLM Samudera Indah yang bernama Dedi Trisnawan (39). Korban ditemukan sekitar pukul 10.35 WIB, tidak jauh dari titik penemuan mayat Zakaria (56) pada Jumat (18/2) kemarin.

"Sudah ditemukan korban atas nama Deddy Trisnawan yang merupakan KKM dari KLM Samudra Indah. Saat ini kita bersama pihak lainnya sedang berada di TKP," katanya.

Disampaikannya, mayat tersebut ditemukan oleh Anggota Pos Sandar Bandul, Kecamatan Tasik Putri Puyu yakni Bripka Harun Haris Harahap.

"Ia ditemukan dalam posisi terlungkup. Setelah dievakuasi, mayat langsung dibawa ke Selatpanjang untuk divisum ke RSUD Meranti," jelasnya.

Baca juga: Basarnas Pekanbaru cari dua ABK kapal tujuan Malaysia terbakar
Baca juga: Ditemukan meninggal satu korban kapal terbakar di perairan Meranti

Sementara rekannya Zakaria lebih dulu ditemukan setelah dilakukan pencarian oleh tim gabungan dari Sat Polairud Polres Kepulauan Meranti, Dit Polairud Polda Riau, Basarnas, TNI AL, KSOP, dan dibantu nelayan setempat.

Sebelumnya, Kapal kargo KLM Samudera Indah bermuatan arang dan tepung sagu terbakar di perairan Desa Melai, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Rabu (16/2).

Dari insiden itu, enam awak kapal dalam keadaan selamat. Sementara dua orang lainnya dinyatakan hilang. Sejumlah pun pihak akhirnya melakukan upaya pencarian terhadap dua orang korban yang belum ditemukan.

Untuk diketahui, kapal kargo KLM Samudera Indah berangkat dari Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau menuju Batu Pahat, Malaysia. Kapal ini mengangkut muatan 84 ton arang bakau dan 50 ton tepung sagu.

Baca juga: Kapal tujuan Malaysia tenggelam di Perairan Bengkalis

Pewarta: Rahmat Santoso
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022