sudah dilakukan dan ia mengakui membuat rangkaian bom Bali I bersama Dr Azhari, termasuk bom Natal 2000....
Jakarta (ANTARA News) - Teroris top internasional, Umar Patek, mengaku dirinya adalah aktor yang merakit bom Bali I yang meledak di Sari Club dan Paddy's Bar, Kuta, 2002. Bom rakitannya itu sungguh luar biasa, efek asap ledakannya dilukiskan menyerupai "awan cendawan" pada malam hari; belum lagi efek bakarnya.

"Pemeriksaan Patek itu sudah dilakukan dan ia mengakui membuat rangkaian bom Bali I bersama Dr Azhari, termasuk bom Natal 2000," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam, di Jakarta, Jumat.

Setelah bom Bali I meledak dengan korban tewas 202 jiwa --kebanyakan warga negara Australia-- Patek yang diketahui berprofil tubuh kecil itu kemudian lari ke Filipina, dan selanjutnya bergabung dengan Dulmatin.

"Selain itu, istri Patek, Rukiyah alias Siti Zahra, juga diperiksa di Markas Komando Brimob Kelapa Dua terkait pemalsuan identitas," kata Alam.

Zahra sudah menjadi warga negara Filipina, tapi menggunakan paspor Indonesia waktu bepergian ke Pakistan.

Patek ditangkap di kota yang sama dengan kota petinggi jaringan Al Qaeda, Osama bin Laden, ditangkap di Pakistan. Patek yang kepalanya dihargai satu juta dolar Amerika Serikat oleh pemerintah negara itu, lalu dideportasi ke Indonesia karena melakukan pelanggaran keimigrasian.

Sebelum dideportasi ke Indonesia, Polri juga berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kementerian Luar Negeri untuk meminta konfirmasi dengan pemerintah Pakistan.
(S035)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011