Sydney, 2 Februari (ANTARA/AsiaNet) -- Dengan tibanya musim dingin, terdapat kekawatiran atas para korban gempa bumi yang mencoba membangun kembali kehidupan mereka, kata Sekretaris Jenderal Yayasan Pers Pakistan, Owais Aslam Ali. Ketika berpidato pada Forum kantor-kantor berita Asia Pasifik di Sydney, Australia, Ali mengatakan tanpa bantuan terus menerus dari organisasi dunia, banyak orang di wilayah terpencil tidak akan dapat bertahan hidup. "Belum cukup tenda di dunia untuk membantu jutaan orang yang kehilangan rumah. Dari ke-500.000 tenda yang telah dipasok, tidak semuanya kedap air. Dengan datangnya hujan dan salju, situasinya sangat menakutkan," kata Ali. Sambil memperjelas nasib fisik ribuan orang, Ali merujuk pada pernyataan Palang Merah yang mengatakan bahwa komunikasi yang tepat sama pentingnya dengan makanan, baju dan tempat tinggal. Ia mengatakan, kesulitan besar setelah terjadinya gempa bumi pada tanggal 8 Oktober tahun lalu memperluas kerusakan dan di mana bantuan segera diperlukan. "Beberapa daerah bahkan tidak memiliki telepon selular, bentuk komunikasi yang terlarang." Ali mengatakan gempa bumi tersebut kembali menunjukkan bahwa negara ini kurang terlayani, khususnya pada saat krisis, oleh kebijakan negara sejak lama yang tidak membuka sepenuhnya layanan media elektronik dan telekomunikasi. "Ketika tanah longsor besar menghambat jalan serta merusak sistem telepon darat dan telegraf, negara ini tiba-tiba mendapati dirinya tanpa sarana komunikasi dengan jutaan orang menderita akibat bencana tersebut." Tidak ada akses ke informasi. Dalam beberapa kasus, perlu waktu beberapa hari untuk mengurangi dampak tragedi ini. Para wartawan di daerah bencana, yang menderita kerugian harta benda, ketakutan dan trauma, masih tanpa fasilitas dasar seperti faksimili dan telepon. Tetapi Ali mengatakan "terdapat kesempatan baik." Di antara kesedihan dan kerusakan ini, sekarang ada peluang keterbukaan dalam komunikasi serta memulai proses memperlengkapi dan melatih para wartawan di semua bentuk media. Tanpa pemeriksaan cermat dan tepat, pertanggungjawaban bantuan senilai US$ 6 miliar akan dipertanyakan, daerah gempa yang sensitif akan tunduk pada militer dan daerah terpencil akan tetap terisolir dan terus tergantung pada desas-desus. "NATO, pasukan militan dan Angkatan Darat Pakistan bekerjasama dengan Palang Merah dan negara-negara lain seperti Norwegia, Australia, Iran, Turki, Italia dan Inggris dalam upaya pemulihan terus-menerus - bahkan di wilayah El Quaeda. Siapa yang mengira hal tersebut mungkin," kata Ali. "Area yang terlanda gempa bumi adalah di antara wilayah yang sangat sensitive dan area yang mudah berubah di seluruh dunia termasuk wilayah Pakistan dan India daerah administrative Kashmir serta wilayah perbatasan Afghanistan dan Pakistan". "Gempa bumi ini menawarkan tantangan untuk komunitas internasional dan juga pemerintahan dalam wilayah ini untuk meningkatkan kebijaksanaan dan program untuk menurunkan kebutuhan untuk usaha berperang. Kegiatan rehabilitasi dan membangun kembali harus direncanakan dan diimplementasikan secara cepat, terbuka dan partisipasi penuh dari pertumbuhan penduduk lokal". "Rakyat membutuhkan untuk mengetahui informasi dari perkembangan melalui wilayah media, untuk mempersempit kesalahan konsep publik bahwa bisa menciptakan halangan dalam kegiatan membangun kembali dan menolong". "Wilayah yang efektif dan fungsional media juga menawarkan suatu kesempatan untuk organisasi internasional untuk memenangkan kepercayaan dari komunitas sekitarnya". "Pertumbuhan penduduk secara sensitif disuarakan melalui laporan oleh para wartawan, bisa melayani sebagai nasihat peringatan dari persoalan yang ada bisa dibicarakan sebagaimana mestinya," tambah Ali. Konsorsium kantor-kantor berita AsiaNet (www.asianetnews.net) sepakat mendukung kantor berita regional yang membutuhkan melalui Pakistan Press Foundation. Sumber : AsiaNet Consortium, C/- Australian Associated Press Alamat : 3 Rider Boulevard, Rhodes, New South Wales, 2138. Australia Kontak : Michael Worner Manager Umum AsiaNet Email : asianet@aap.com.au Owais Aslam Ali Sekretaris Jenderal Pakistan Press Foundation 92-21-263-3215 email : ppf@pakistanpressfoundation.org (T.AD001/B/OD001/OD001) 02-02-2006 12:01:26

Copyright © ANTARA 2006