Bandarlampung (ANTARA News) - Aparat Polres Lampung Selatan menyita sekitar 20 ribu petasan cabe dari dalam bus Pelangi bernomor polisi BL 9390 RC di Pelabuhan Bakauheni pada Minggu.

Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih di Bandarlampung, Minggu, mengatakan, petasan tersebut dibawa dan disimpan di dalam bagasi kiri bus dan hendak dibawa dari Jakarta tujuan Medan.

"Pengemudi bus Parino bin Sakiran, dimintai keterangan terkait barang tersebut," kata dia.

Razia tersebut dilakukan di pintu keluar Pelabuhan Bakauheni, sesuai instruksi Kapolda Lampung tentang kegiatan operasi cipta kondisi menjelang Ramadhan.

Keberhasilan tersebut merupakan upaya penggagalan ketiga kali pengiriman petasan melalui Pelabuhan Bakauheni Lampung selama bulan puasa ini.

Sehari sebelumnya, aparat Kepolisian Polres Lampung Selatan juga menyita satu dus paket berisi 15 ribu biji petasan yg disimpan dalam bagasi bus "Bengkulu Kito" pada pukul 02.30 WIB.

Belasan ribu petasan tersebut diamankan saat bus tersebut hendak melewati Pelabuhan Bakauheni.

"Paket tersebut dikirim oleh Abdul Hasan, di Pasar Induk Jakarta, kepada seorang warga Bengkulu bernama Sulaiman," kata Sulistyaningsih.

Polisi yang menemukan petasan dari mobil bernomor polisi BD 7802 AR itu langsung menyita paket tersebut.

Sedangkan beberapa hari sebelumnya, jajaran Polres Lampung Selatan mengamankan 7.000 petasan yang disita dari sebuah kendaraan angkutan umum Mutiara Indah H 1419 LC, tujuan Bengkulu, Minggu (7/8) dini hari, di lokasi razia yang sama.

Petasan tersebut hendak dikirimkan dari Indramayu ke Bengkulu melalui Pelabuhan Bakauheni.

Saat travel diperiksa, petugas menemukan satu kardus berisikan petasan korek yang dikemas dalam delapan plastik.

Razia petasan juga dilakukan di Lampung Tengah, dan Polres setempat mengamankan 896 petasan pada Sabtu (13/8).

Dalam razia tersebut, petasan yang disita terdiri atas petasan cabe sebanyak 800 buah, 41 petasan apolo, 15 unit petasan gangsing, dan 40 biji petasan tikus.

Polisi juga menyita 65 liter tuak.
(ANT-046/R007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011