Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika melaporkan gempa dengan hasil analisis parameter pembaruan berkekuatan magnitudo (M) 5,7 di wilayah pantai utara Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin, pukul 19.35 WIB, memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, menyebut episentrum gempa tektonik terletak pada koordinat 8,12 derajat LS; 120,70 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 54 km arah timur laut Ruteng, Manggarai itu pada kedalaman 33 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Flores 'back arc thrust'. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujar dia.

Baca juga: Gempa 5,8 guncang Manggarai NTT

Ia menjelaskan dampak gempa dirasakan di daerah Labuan Bajo, Maumere, Ende, Soa, Ruteng dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), daerah Waingapu, Bia, dan Dompu dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

"Hingga pukul 20.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M5,1," kata dia.

Kepada masyarakat, Bambang mengimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Ia juga menjelaskan pentingnya pemeriksaan dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum warga kembali ke rumah.

Baca juga: Gempa magnitudo 5,2 guncang Sabu Raijua NTT Senin dini hari
Baca juga: 768 rumah di Kepulauan Selayar rusak terdampak gempa NTT

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022