Jakarta (ANTARA/JACX) - Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah gejala medis yang dapat terjadi setelah vaksinasi, KIPI masih menjadi pembahasan masyarakat menyusul program vaksinasi yang berjalan, termasuk vaksinasi dosis ketiga (booster).

Pada 18 januari 2022, beredar video yang mengklaim terdapat seorang pasien yang meninggal setelah 15 menit mendapatkan vaksin.

Video tersebut menunjukkan sekelompok petugas medis yang tengah memberikan pertolongan pertama pada seorang pasien di pusat vaksinasi.

Video itu pertama kali diunggah oleh @mRNA_Death_Toll, kemudian diunggah kembali oleh akun @senzaproblemi1.

Unggahan pada akun @mRNA_Death_Toll disukai 398 pengguna twitter lain dengan tambahan narasi sebagai berikut:
“Meninggal di pusat vaksinasi, 15 menit setelah divaksin," demikian unggahan dalam bahasa Inggris yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia itu.

Namun, benarkah terdapat pasien yang meninggal selang 15 menit setelah divaksin sebagaimana terdapat dalam unggahan video itu?
 
Unggahan hoaks yang menyebut pasien meninggal selang 15 menit usai divaksin COVID-19. (Twitter)


Penjelasan:
Dilansir dari media Italia L’Eco di Bergamo, peristiwa dalam video itu terjadi di Kawasan Bergamo pada Januari 2022. Tapi, video itu diunggah tanpa memberikan informasi yang akurat seperti tempat kejadian, tanggal kejadian, serta konteks kejadian.

Pasien yang tampak dalam video tersebut tidak meninggal. Dia tidak sadarkan diri akibat penyakit patologis yang telah diderita sebelum mendapatkan vaksin.

Penyakit patologis misalnya kanker, tumor, gangguan autoimun, penyakit ginjal, dan penyakit hati.

Dengan demikian, unggahan twitter mengenai pasien yang diklaim meninggal setelah 15 menit divaksin adalah tidak benar atau hoaks.

Klaim : Video pasien meninggal 15 menit setelah divaksin
Rating : Hoaks/Salah

Cek fakta: Hoaks! Pandemi COVID-19 disebabkan oleh polusi udara

Baca juga: Kasus KIPI pada anak lebih sedikit dibandingkan pada orang dewasa

Baca juga: Komnas KIPI: Penyakit serius usai imunisasi bukan karena vaksinasi

Pewarta: Tim JACX
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2022