Jakarta (ANTARA News) - Mendatang, komputer dapat segera menyimpan data mereka ke dalam hard drive yang terbuat dari kaca, berdasarkan penelitian para ilmuwan Inggris yang mengembangkan cara menyimpan informasi mirip dengan "kristal memori" dalam film Superman.

Para peneliti di Universitas Southampton menggunakan laser untuk mengatur ulang atom dalam potongan-potongan kaca, dan mengubahnya menjadi jenis baru memori komputer.

Mereka mengklaim memori kaca jauh lebih stabil dan tahan lama dibanding jenis memori hard-drive memori saat ini yang hanya memiliki umur terbatas atau hanya beberapa dekade saja dan rentan terhadap kerusakan dari suhu tinggi dan kelembaban.

Memori kaca itu dapat menahan suhu hingga 1.800 derajat Fahrenheit, tahan air dan dapat bertahan selama ribuan tahun tanpa menyebabkan informasi itu hilang.

Para ilmuwan mengklaim Informasi itu dapat ditulis, dihapus dan ditulis ulang ke dalam struktur molekul kaca dengan menggunakan laser.

Proses perubahan perjalanan cahaya melalui kaca, menciptakan pusaran cahaya yang terpolarisasi sehingga dapat dibaca dalam banyak cara seperti data dalam serat optik.

Memori kaca itu dibandingkan dengan "kristal memori" dalam film Superman, yang berisi rekaman video dan data yang disimpan orang tuanya. Rekaman dan data dalam kristal memori itu dapat diputar ulang.

Martynas Beresna, Peneliti Utama Proyek dari Pusat Penelitian Optoelektronik Universitas Southampton  mengatakan saat ini mereka dapat menyimpan data sampai 50GB dalam sebuah potongan kaca yang tidak lebih besar dari laya ponsel atau setara dengan Blu-ray Disc.

Dia mengatakan, "Kami telah mengembangkan memori, berarti data ini dapat disimpan pada kaca dan bertahan lama. Memori kaca sangat stabil dan aman dari memori portabel.

"Memori kaca ini sangat berguna bagi organisasi yang membutuhkan data arsip yang besar. Saat ini, sebuah perusahaan harus dapat menggunakan arsip mereka setiap lima sampai sepuluh tahun sedangkan umur hard-drive memori relatif singkat.

"Museum yang ingin menjaga informasi atau tempat-tempat seperti Arsip Nasional dimana mereka memiliki jumlah besar dokumen, benar-benar akan diuntungkan."

Proses penyimpanan, yang dilakukan dengan melaser titik-titik jejak kecil yang disebut "voksel" ke dalam gelas silika murni. Proses itu membuat kaca buram dan polarisasi dengan sedikit cahaya. Kemudian dapat dibaca dengan menggunakan detektor optik.

Para ilmuwan, yang penelitiannya dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Applied Physics Letters, sekarang bekerja di sebuah perusahaan Altechna Lithuania untuk membawa teknologi itu ke pasar, Los Angeles Time melaporkan.

(Adm/S026)

Penerjemah: Adam Rizallulhaq
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011