Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan menambah kapal riset penjelajah samudra baru untuk memperkuat kegiatan eksplorasi dan riset kelautan.

"Kita sedang menambah kapal riset baru yang bisa ocean going (menjelajah samudra)," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko pada  acara peresmian gedung Laboratorium Terpadu Riset Oseanografi (LATERIO) di Jakarta, Selasa.

Pengadaan tambahan satu kapal riset penjelajah samudra, menurut dia, dilakukan dengan dukungan pendanaan dari pinjaman dan/atau hibah luar negeri dari bank pembangunan Prancis, Agence Francaise de Developpement (AFD).

Handoko mengatakan bahwa kapal riset penjelajah samudra yang baru akan memudahkan para peneliti melakukan penjelajahan laut dalam serta memetakan profil dasar laut secara detail.

Dengan kapal riset yang baru, ia melanjutkan, peneliti akan bisa mengambil sampel dari wilayah laut terdalam di Indonesia, yakni Laut Banda yang dalamnya sampai 7.700 meter.

Menurut dia, kapal riset tersebut akan mendukung upaya penilaian stok biota laut, riset laut dalam, pemetaan batimetri, sampai eksplorasi tambang.

Dia mengatakan bahwa BRIN berupaya meningkatkan fasilitas pendukung riset kelautan serta memperkuat kapasitas sumber daya manusia yang terlibat dalam riset kelautan.

"Kita akan memperkuat armada kapal riset, itu tidak hanya armadanya, tapi juga instrumen dan orang-orangnya, dan itu harus dilakukan dengan cepat untuk segera bisa memanfaatkan kekayaan alam, khususnya yang berasal dari laut kita," kata Handoko.

Baca juga:
BRIN perkuat riset kelautan
BPPT kelola empat kapal riset untuk dukung pemetaan batimetri

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022