Untuk sementara semua warga korban banjir ini kami ungsikan di masjid, sambil menunggu perkembangan, apakah airnya surut atau hujan masih akan terus mengguyur
Makassar (ANTARA) - Sebanyak 49 orang warga Antang, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar dievakuasi oleh anggota Polrestabes Makassar menggunakan perahu karet karena mengalami kebanjiran hingga satu meter tingginya setelah hujan deras mengguyur wilayah Sulawesi Selatan.

Kapolsek Manggala Kompol Supriady Idrus di Makassar, Selasa, mengatakan, hujan deras yang mengguyur kota Makassar sejak pagi membuat sejumlah tempat mengalami genangan dan banjir.

"Wilayah Blok X Antang Manggala ini memang langganan banjir, begitu ada hujan deras pasti kebanjiran," katanya.

Ia mengatakan 49 warga yang rumahnya kebanjiran itu sudah dievakuasi oleh anggotanya saat dirinya meminta bantuan perahu karet di Polrestabes Makassar.

Adapun warga yang terdata menjadi korban kebanjiran sekitar 20 kepala keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sebanyak 49 orang. Umumnya adalah orang dewasa, anak-anak, lanjut usia (lansia), bahkan bayi di bawah lima tahun (balita).

Untuk titik pengungsian berada di Jalan Biola 13 tepatnya di Masjid Jabal Nur Blok X, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala.

"Untuk sementara semua warga korban banjir ini kami ungsikan di masjid, sambil menunggu perkembangan, apakah airnya surut atau hujan masih akan terus mengguyur," katanya.

Terkait bantuan lainnya seperti makanan, obat-obatan ataupun selimut, masih akan dikoordinasikan dengan Dinas Sosial Makassar karena sebagian korban banjir ini ada yang telah menyiapkan kebutuhan seperti sarung maupun selimut, sebagian lainnya tidak sempat lagi.

"Untuk pengamanan rumah-rumah warga yang ditinggalkan karena banjir, anggota tetap patroli mengantisipasi adanya pencuri memanfaatkan situasi," kata Supriady Idrus.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, Sulawesi Selatan mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca di wilayah Sulawesi Selatan selama tiga hari mulai Minggu-Rabu (20-23/2) 2022 dengan curah hujan sedang hingga lebat.

Plt Kepala BMKG Wilayah IV Makassar Irwan Slamet mengatakan, hasil monitoring perkembangan kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan indikasi adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulawesi Selatan.

"Berdasarkan prospek kondisi dinamika atmosfer menunjukkan adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah
Sulawesi Selatan," katanya.

Hasil analisis terkini menunjukkan adanya MJO (Madden Julian Oscillation) aktif di kuadran 3 dan bergerak menuju kuadran 4 dan 5 (Maritime Continent), demikian Irwan Slamet.

Baca juga: Antisipasi banjir seratusan warga di Makassar mulai mengungsi

Baca juga: Ratusan warga Perumnas Antang Makassar mengungsi karena banjir

Baca juga: Siswa SMPN 19 Makassar kembali belajar daring karena kebanjiran

Baca juga: BPBD Makassar: 500 rumah terendam di Perumnas Antang


 

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022