Banjarmasin (ANTARA News) - Manajemen PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah (Kalselteng) diminta betul-betul bisa memerdekakan kelistirikan di kedua provinsi bertetangga tersebut.

Permintaan dari Ketua Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel), H Puar Junaidi sebelum bertolak studi banding keluar daerah, Kamis, berkaitan pernyataan pimpinan PLN.

Dalam pernyataan pimpinan PLN beberapa waktu lalu, menyatakan, seiring peringatan ke-66 Proklamasi Kemerdekan Republik Indonesia, Kalsel juga akan merdeka dalam masalah kelistrikan yang sering "byarpet" atau pemadaman bergilir.

"Saya sangat mengaprisiasi PLN, kalau betul bisa memerdekakan Kalsel dari masalah kelistrikan," tandas Ketua Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi pertambangan dan energi itu.

Menurut Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel itu, tekad PLN memerdekakan provinsinya dari masalah kelistrikan, cukup beralasan, yaitu dengan akan segeranya operasional pembangkit unit tiga pada Pusat Listrik Tenga Uap (PLTU) Asam-Asam.

"Apalagi kalau pembangkit unit empat PLTU Asam-Asam (125 Km timur Banjarmasin) itu juga beroperasi dan ditambah unit lima & enam PLTU Pulangpisau Kalteng, maka kekurangan daya listrik untuk PLN Wilayah Kalselteng dapat teratasi," lanjutnya.

Pasalnya bila cuma mengandalkan pembangkit listrik yang ada selama ini termasuk unit satu dan dua PLTU Asam-Asam yang sudah operasional, maka tetap daya yang tersedia tak mampu memenuhi kebutuhan secara keseluruhan untuk Kalselteng.

Oleh sebab itu, PLN harus berupaya lebih maksimal, agar jangan sekedar janji mau memerdekakan Kalsel dari masalah kelistrikan, demikian Puar.

Sebelumnya manajemen PLN Kalselteng menyatakan, pembangkit unit tiga PLTU Asam-Asam dengan kapasitas terpasang 65 Mega Watt (MW) sudah bisa operasional, tinggal persiapan memasukan ke jaringan koneksi.

Bila pembangkit unit tiga PLTU Asam-Asam sudah operasional secara penuh, maka bukan cuma kebutuhan rumah tangga yang bisa terpenuhi, tapi industri pun (termasuk perhotelan) bisa koneks menggunakan listrik dari PLN.

Kebijakan kelistrikan pada PLN Kalselteng selama ini, terpaksa memrioritaskan rumah tangga/umum pada saat beban puncak yaitu antara pukul 18.00 Wita - 22.00 Wita, karena terjadi kekurangan daya mencapai 45 MW.

Karenanya PLN menganjurkan pakai genset sendiri untuk memenuhi kebutuhan listrik industri pada saat beban puncak tersebut agar tidak mengganggu kebutuhan umum.


(KR-SHN/I006)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011