Hong Kong (ANTARA) - Otoritas Hong Kong meluncurkan paspor vaksin pada Kamis yang mengharuskan orang berusia 12 tahun ke atas untuk memiliki setidaknya satu vaksinasi COVID-19 dan juga memperketat pembatasan.

Warga harus menunjukkan catatan vaksin mereka untuk mengakses tempat-tempat termasuk supermarket, mal dan restoran. Mereka juga harus memakai masker untuk semua aktivitas di luar ruangan dan tidak akan diizinkan melepas masker untuk makan atau minum di transportasi umum.

Hong Kong, kota yang menerapkan aturan COVID paling ketat di dunia itu, pada Rabu melaporkan rekor 8.674 infeksi baru. Pusat keuangan global itu bersiap untuk pengujian wajib terhadap 7,4 juta orangnya - bagian dari strategi "nol dinamis COVID" yang mirip dengan China daratan.

"Hong Kong sekarang menghadapi situasi epidemi sangat mengerikan yang terus memburuk dengan cepat," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan pada Kamis.

Baca juga: Kasus harian COVID di Hong Kong pecah rekor, 36 meninggal

"Sistem perawatan kesehatan Hong Kong, tenaga kerja, fasilitas dan sumber daya anti-epidemi, dan lain-lain akan segera tidak cukup untuk menangani sejumlah besar kasus yang baru dikonfirmasi yang terdeteksi setiap hari."

Bar, pusat kebugaran dan bisnis lainnya sudah tutup dan pusat perbelanjaan sepi, sementara banyak penduduk bekerja dari rumah.
 
Petugas medis dan ambulans terlihat di luar Caritas Medical Center di distrik Cheung Sha Wan di tengah wabah COVID-19 di Hong Kong, China, 18 Februari 2022.(ANTARA/Reuters/Joyce Zhou/as)


Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan pada Selasa sekolah akan libur lebih awal untuk musim panas dan melanjutkan tahun ajaran baru pada Agustus.

Banyak orang di kota itu menjadi lelah dengan situasi ini saat sebagian besar kota besar lainnya belajar untuk hidup dengan virus.

Seiring meningkatnya urgensi, pekerjaan konstruksi telah dimulai pada fasilitas di Pulau Lantau untuk membangun sekitar 10.000 unit komunitas dan isolasi, sementara rumah sakit swasta akan menerima pasien dari rumah sakit umum.

Dengan kapasitas pengujian, perawatan, dan isolasi kota yang sudah mencapai maksimum, para peneliti Universitas Hong Kong memperkirakan infeksi baru dapat mencapai puncaknya pada 180.000 per hari bulan depan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Hong Kong akan luncurkan tes COVID-19 massal wajib pada Maret
Baca juga: Hong Kong akan wajibkan kartu vaksin COVID di tengah lonjakan kasus

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022