Jakarta (ANTARA) - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mendesak agar final Liga Champion musim 2021/22 tidak digelar di Rusia setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan operasi militer khusus ke Ukraina, demikian laporan Reuters pada Kamis.

Laga final Liga Champions 2022 dijadwalkan berlangsung di Stadion Krestovsky, Saint Petersburg, pada Mei mendantang. Inggris mengatakan akan membahas lokasi tersebut dengan badan pemerintahan terkait.

"Saya pikir tidak dapat dibayangkan bahwa turnamen sepak bola internasional besar dapat berlangsung di Rusia setelah ... invasi negara berdaulat," kata Johnson saat ditanya apakah dia akan mendorong final Liga Champions untuk dipindahkan.

Baca juga: Buntut ketegangan Rusia-Ukraina, final Liga Champions bisa dipindahkan
Baca juga: Putin izinkan operasi militer khusus di wilayah Donbass Ukraina


Menteri Olahraga Inggris, Nadine Dorries mengatakan bahwa Inggris akan mengangkat masalah ini dengan otoritas sepak bola.

"Saya memiliki keprihatinan serius tentang acara olahraga yang akan diadakan di Rusia, seperti Final Liga Champions dan akan berdiskusi dengan badan pemerintahan terkait," kata Dorries dalam sebuah cuitan di akun Twitter-nya.

"Kami tidak akan membiarkan Presiden Putin mengeksploitasi peristiwa di panggung dunia untuk melegitimasi invasi ilegalnya ke Ukraina."
 
Badan sepak bola Eropa UEFA mengatakan sedang memantau situasi dengan cermat.

"Sehubungan dengan final Liga Champions UEFA 2022 di St Petersburg, UEFA secara konstan dan cermat memantau situasi dan setiap keputusan akan dibuat pada waktunya bila perlu," kata UEFA kepada Reuters dalam sebuah pernyataan.

Final Liga Champions 2021, yang dimenangkan Chelsea atas Manchester City, awalnya akan dimainkan di St Petersburg, tetapi akhirnya dipindahkan ke Porto karena pembatasan perjalanan COVID-19.

Baca juga: Ajax imbangi tuan rumah Benfica 2-2
Baca juga: Elanga cetak gol penting saat MU tahan seri 1-1 Atletico Madrid

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022