Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 1.018 prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-E/UNIFIL atau Indonesia Battalion (INDOBATT) menerima brevet Indobatt dari UNIFIL untuk menandai HUT Kemerdekaan ke-66 RI di Markas Indobatt di Lebanon Selatan.

Komandan Satgas Letkol Inf Hendy Antariksa kepada ANTARA melalui surat elektronik dari Lebanon, Jumat, melaporkan brevet itu disematkan langsung oleh Komandan Sektor Timur UNIFIL Brigjen Miguel Alcaniz Comas setelah upacara HUT ke-66 RI di Markas Indobatt pada 17 Agustus.

"Komandan Sektor Timur UNIFIL itu menyematkan brevet itu kepada perwakilan penerima brevet yaitu Wadan Sektor Timur UNIFIL Kolonel Laut (E) Joko Edi Supriyanto, saya dan seluruh Komandan Kompi di jajaran INDOBATT di Lapangan Parade Soekarno, Markas Indobatt," katanya.

Menurut dia, tanggal 17 Agustus merupakan hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, karena itu segenap prajurit INDOBATT juga melaksanakan peringatan hari yang sangat bersejarah tersebut seperti halnya di Tanah Air.

"Pada tanggal yang sama, yaitu setelah upacara HUT ke-66 RI di Markas Indobatt, kami menggelar `Upacara INDOBATT Brevet Parade` yang sangat penting bagi seluruh prajurit INDOBATT, karena sejak saat itu brevet INDOBATT secara resmi bisa digunakan," paparnya.

Sebelumnya, dirinya mengajukan usulan Brevet INDOBATT melalui Kasiops Mayor Inf Hendriawan Senjaya, kemudian ditindaklanjuti oleh Wadan Sektor Timur UNIFIL Kolonel Laut (E) Joko Edi Supriyanto untuk mendapatkan "approval" dari Komandan Sektor Timur UNIFIL.

"Jumlah penerima brevet INDOBATT sebanyak 1.018 prajurit ditambah 11 personel dari Military Staf yang bertugas di Markas Sektor Timur UNIFIL," ujarnya, menjelaskan.

Dalam pengarahannya, Brigjen Miguel Alcaniz Comas mengharapkan penyematan brevet INDOBATT itu bisa meningkatkan motivasi serta kebanggaan seluruh prajurit untuk tetap berbuat yang terbaik sebagai pasukan penjaga perdamaian di bumi Lebanon.

Ia juga menyampaikan ucapan selamat Hari Ulang Tahun ke-66 RI dan berpendapat bahwa sehebat apapun suatu negara yang penting adalah sebuah kemerdekaan seperti yang telah dicapai oleh Bangsa Indonesia.

Sementara itu, Perwira Penerangan (Papen) INDOBATT Mayor Pasukan Banu Kusworo menambahkan sebelum penyematan brevet itu, Komandan Indobatt Letkol Inf Hendy Antariksa menjadi inspektur upacara HUT ke-66 Kemerdekaan RI di Lapangan Parade Soekarno, Markas Batalyon UN POSN 7-1, Adshit Al Qusayr, Lebanon Selatan.

"Tidak satupun anak bangsa ini dibenarkan menyia-nyiakan jerih payah perjuangan para pahlawan, apalagi mencoba untuk merusaknya dan memecah belah bangsa dan negara ini," kata Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dalam amanat yang dibacakan Komandan Indobatt Letkol Inf Hendy Antariksa.

Kepada 1.018 prajurit TNI yang tergabung dalam INDOBATT, Panglima TNI menekankan bahwa prajurit TNI merupakan pengawal dan benteng negara, serta patriot dan ksatria bangsa, karena itu prajurit TNI dimanapun berada dan bertugas harus memegang komitmen itu dan mengkonkritkannya melalui kerja keras melebihi panggilan tugasnya.

"Sebagai kekuatan pertahanan negara yang profesional dan militan, maka jiwa, semangat, dan nilai-nilai perjuangan yang dilahirkan para kusuma bangsa dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan harus senantiasa tumbuh dan berkembang dalam setiap diri prajurit TNI," kata Panglima TNI.

Selain upacara yang dikomandani oleh Kapten Inf Davit S. Sirait tersebut, peringatan HUT ke-66 RI di Lebanon juga dimeriahkan dengan berbagai lomba yang diikuti oleh prajurit INDOBATT dan personel "peacekeepers" dari "Spain Signal" yang berkedudukan di UN POSN 7-1. (E011)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011