Semarang (ANTARA News) - Universitas Islam Sultan Agung Semarang mengelola rumah susun sederhana sewa atau rusunawa mahasiswa yang dimilikinya, dengan menggunakan sistem yang diterapkan di pesantren.

"Rusunawa ini bukan sekadar difungsikan sebagai tempat untuk tidur, namun kami beri kajian dan bimbingan keagamaan bagi penghuni rusunawa," kata Kepala Pesantren Mahasiswa Rusunawa Unissula Kristanto di Semarang, Sabtu.

Usai peresmian Rusunawa Unissula oleh Menteri Perumahan Rakyat Suharso Manoarfa itu, ia menjelaskan bahwa rusunawa yang diperuntukkan bagi mahasiswa perempuan (mahasiswi) itu, memang hibah dari Kementerian Perumahan Rakyat.

Ia menjelaskan pembangunan rusunawa dimulai sejak 2008 dan pada awal November 2010 sudah ditempati oleh para mahasiswi dengan jumlah kamar yang dimiliki sebanyak 48 unit dan sanggup menampung sebanyak 192 mahasiswi.

"Ukuran kamar masing-masing sekitar 6x6 meter dan setiap kamarnya diisi oleh empat mahasiswi. Terus terang, animo mahasiswi untuk bisa tinggal di sini sangat besar, namun kapasitasnya kan memang terbatas," katanya.

Karena itu, kata dia, belum seluruh mahasiswa yang bisa terakomodir untuk tinggal di rusunawa tersebut, namun Unissula juga sudah memiliki asrama khusus mahasiswa putra yang dibangun sejak puluhan tahun lalu.

Untuk fasilitas yang tersedia di rusunawa putri itu, ia menyebutkan ruang pertemuan, ruang belajar, lobi, lapangan bulu tangkis, tempat parkir yang luas, keamanan 24 jam, dan jaringan `hotspot` untuk akses internet.

Ia mengatakan, bantuan pembangunan rusunawa dari Kemenpera tersebut merupakan amanah yang harus dijaga dengan baik, termasuk dalam pengelolaan yang harus dilakukan secara bertanggung jawab dan bersungguh-sungguh.

Selain kajian keagamaan, Kristanti menambahkan, para mahasiswi yang tinggal di rusunawa tersebut juga mendapatkan pelatihan bahasa Inggris dan Arab untuk meningkatkan kompetensi mereka setelah lulus kuliah.

Sementara itu, Zuhaida A, salah satu mahasiswi yang tinggal di Rusunawa Unissula mengaku memilih tinggal di rusunawa karena berbagai kemudahan yang ditawarkan, dibanding harus indekos di luar kampus tersebut.

"Kalau tinggal di sini (rusunawa, red.) mau kuliah enak, karena kan letaknya di dalam kampus. Mau ke perpustakaan sampai malam bisa, tidak khawatir terlambat kuliah," kata mahasiswi Fakultas Kedokteran Unissula itu.

Ia menyebutkan, uang sewa yang harus dibayarkan sebesar Rp220.000 per orang per bulan, namun fasilitas yang tersedia juga sudah cukup lengkap, sampai jaringan "hotspot" yang memudahkan untuk mengakses internet kapan saja.

"Kami sudah tinggal di sini sejak November 2010, termasuk generasi pertama penghuni rusunawa ini. Dulunya belum sebagus ini, sekarang sudah bagus," kata mahasiswi asli Demak itu, diamini Najichatul I, rekan sekamarnya.

(U.KR-ZLS/M008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011