Kami akan musyawarah, berdiskusi dengan tokoh masyarakat dan warga
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Utara akan melakukan pembinaan terhadap warga dan tokoh masyarakat di RW4 dan RW 15  Kampung Nelayan Kali Baru, Cilincing menyusul adanya gunungan sampah yang beratnya mencapai 472 ton di kawasan tersebut.

Akibat gunungan sampah tersebut, Pemkot Jakarta Utara terpaksa menggelar operasi gerebek sampah dengan menerjunkan petugas gabungan berikut peralatan untuk membersihkannya.

Camat Cilincing Muhammad Andri di Jakarta, Jumat, mengatakan pembinaan dilakukan kepada Ketua RT, RW, Lembaga Musyawarah Kelurahan, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, Dasawisma beserta pengurus dengan tujuan agar warga lebih menyadari pentingnya mengelola dan mengurangi sampah dari sumbernya, termasuk juga memperkenalkan berbagai jenis sampah yang dapat diolah kembali agar memiliki nilai ekonomi.

"Kami akan musyawarah, berdiskusi dengan tokoh masyarakat dan warga. Nanti akan kami buat bagaimana pengaturan untuk pengelolaan sampah di sini, termasuk pengurangan sampah dari warga supaya tidak menumpuk di lokasi," kata Andri.

Andri mengatakan telah mengerahkan 34 unit truk untuk mengangkut sampah dari Kalibaru sejak Rabu (23/2) hingga Kamis (24/2).

"(Jumat) ini hari ketiga kami melaksanakan kegiatan pembersihan sampah di lokasi ini. Sampai hari kedua kemarin, kita sudah 472 ton dengan 34 truk yang dikerahkan. Hari ini masih tiga alat berat yang kami kerahkan. Kami punya target tujuh hari, dilakukan dengan alat berat. Setelah itu kami teruskan dengan manual," ujar Andri.

Andri mengapresiasi personel gabungan dari TNI, Polri dan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta yang ikut membantu berkolaborasi dalam pembersihan lokasi tersebut.

"Kami mengapresiasi jajaran tiga pilar baik Pemda, TNI, Polri. Bapak Dandim 0502 Jakarta Utara juga datang ke sini untuk turut serta berpartisipasi dalam kegiatan. Mudah-mudahan bisa menggugah kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya," kata Andri.

Menurut Andri, penyebab sampah menumpuk adalah karena tidak mungkin dibuatkan lokasi pengelolaan sampah (LPS) di area yang tadinya laut serta sulitnya akses truk sampah menuju lokasi tersebut.

"Memang tidak ditempatkan tempat sampah, lokasi pengelolaan sampah (LPS). Karena layanan LPS dilayani ke Jalan Raya Cilincing, kalau ke sini kan lebih sulit truk kebersihan masuk. Jadi kalau dibuat LPS pun pengangkutannya akan terhambat," kata Andri.

"Oleh karena itu nanti akan dibicarakan dulu terkait akses, tempat kesepakatannya seperti apa termasuk layanan yang akan dibuat," ujar Andri.
Baca juga: Petugas gabungan gerebek sampah di kampung nelayan Kalibaru
Baca juga: Pemkot kerahkan 150 petugas tangani sampah medis di rumah warga isoman
Baca juga: Muhaimin minta anggota dewan perhatikan nelayan Kalibaru

 

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022