Jakarta (ANTARA) - Sebanyak lima pemenang ajang kompetisi Tradefest by Ternak Uang membagikan sejumlah tips cara bermain saham yang efektif untuk mendulang pundi-pundi rupiah.

William Zang yang merupakan pemenang kelima kompetisi tersebut mengatakan rahasia terbesarnya selama bermain saham adalah dengan menggunakan teknik swing trading.

"Kuncinya ada di swing trading. Saya main di dua portfolio saham. Untungnya, di Ternak Uang Academy ada kelasnya. Banyak bahas disitu," ujar William dalam rilis pers dikutip Sabtu.

Swing trading merupakan salah satu strategi jual beli saham dalam dunia pasar saham di mana aset yang ingin diperjualbelikan akan ditahan selama beberapa hari atau beberapa minggu lalu akan dijual pada saat harga saham tersebut mencapai nilai yang tertinggi.

Pria 40 tahun yang sukses meraih profit sebanyak 65 persen selama berkompetisi itu mengaku sempat merugi dan bahkan beberapa kali melakukan cut loss. Beruntung, angin segar mulai menghampirinya berkat pemilihan saham yang tepat.

Sementara itu, Tiniwati, wanita 67 tahun yang menjadi juara keempat, mengaku mempelajari saham secara otodidak.

Baca juga: Kiat jadi "freelancer" berpenghasilan besar tiap bulan

Baca juga: Platform LandX salurkan urun dana Rp158 miliar untuk UKM


"Beberapa tahun lalu sempat main saham, tapi lantas tidak aktif. Belajar otodidak, tanya sini tanya sana, dan baca koran agar bisa melihat tren pasar," ujarnya.

Adapun untuk strategi selama kompetisi, wanita yang sanggup meraup profit 69 persen dengan modal hanya Rp2 juta itu cenderung berusaha menjaga modal awal.

"Kalau turun hingga 5 persen, langsung cut loss. Jangan ragu-ragu buat cut loss. Agar tidak terulang, cari dan tentukan sektor yang tepat," imbuhnya.

Menariknya, Tiniwati sama sekali bukan berasal dari kalangan profesional. Namun, semangat pantang menyerah dan terbuka wawasan baru ) membantunya untuk mempelajari dunia saham.

"Saya enggak pakai tactical saham, saya cuma perbanyak literasi saja. Baca-baca berita, tanya orang yang lebih ahli. Karena sudah ada gambaran dari literasi dan orang-orang yang saya percaya, sisanya tinggal pakai feeling.” kata Tiniwati.

Sementara itu, pemenang ketiga kompetisi Tradefest Rahadian Maulana membuktikan bahwa bermain saham memerlukan keberanian dan konsistensi.

Pria 27 tahun asal Surabaya itu berhasil membawa pulang hadiah uang tunai senilai Rp125 juta. Selama berkompetisi, Rahadian mampu meraup rupiah hingga 160 persen dari modal awal yang hanya Rp1 juta. Dia pun mengungkap kiat bisnisnya kala bermain saham.

"Menghargai modal kecil, manfaatkan momen yang lagi ramai di pasar, lalu wait and see, dan top up di saat yang tepat," kata dia.

Karena jangka waktu kompetisi yang pendek, dirinya mengaku hanya menaruh investasi di satu portfolio saham saja. Selama mengikuti kompetisi tersebut, kendala terbesar yang dihadapinya berasal dari pemikiran dirinya sendiri.

Edwin Santosa, juara dua Tradefest yang berhasil menghasilkan profit di atas 200 persen bermodalkan Rp1 juta, mengatakan kiatnya dalam bermain saham adalah mengidentifikasi kesempatan trading yang tidak dilihat orang lain.

"Mungkin, saya bisa mengidentifikasi berbagai kesempatan trading yang sulit atau tidak bisa dilihat dari orang lain," ucap Edwin.

Menurutnya, trading saham small caps dengan analisa yang matang dan perhitungan risk/return yang memadai juga mempengaruhi kesuksesan bermain saham. Bagi pemain awam, dia menyarankan agar memilih perusahaan yang baru saja menggelar IPO.

"Jujur, pilihannya ada dua, all in or nothing. Karena waktunya hanya dua bulanan, saya tidak banyak memilih portfolio, tapi all in saja di saham yang menurut saya punya potensi profitnya besar," kata dia.

Tips terakhir berasal dari pemenang pertama Tradefest by Ternak Uang, Adi Samudra. Pria asal Surakarta yang meraup profit hingga 500 persen itu mengaku menggunakan metode scalping selama berkompetisi.

Metode scalping adalah membeli dan menjual saham dalam jangka waktu yang relatif pendek. Adi menjelaskan bahwa seorang trader harus memperhatikan beberapa hal ketika menggunakan teknik scalping.

"Jadi, harus tahu dulu tren sahamnya, pahami tipikal sahamnya, lalu cari saham yang punya momentum bergerak naik. Selanjutnya lihat broksum (broker summary) agar bisa memberikan gambaran market, pahami sektor saham yang sedang ramai, serta lakukan screening saham," ujarnya.

Namun untuk menggunakan metode ini, Adi menegaskan bahwa seorang trader harus disiplin dengan trade plan yang telah dibuat. Jika market berbalik arah (turun), segera lakukan cut loss.

"Jangan takut. Cut loss adalah cara yang dipakai untuk melindungi modal kita," pungkas dia.

Baca juga: Ternak Uang raih pendanaan awal tujuh digit

Baca juga: Hal yang wajib diperhatikan sebelum mengajukan KPR

Baca juga: Ternak Uang-Najwa Shihab galang donasi untuk mahasiswa

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022