Bantul (ANTARA News) - Harga daging sapi di kalangan pedagang di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diprediksi akan naik pada H-4 lebaran hingga mencapai Rp80 ribu per kilogram.

Pemilik Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Desa Segoroyoso, Pleret, Bantul, Miadiana, Selasa, mengatakan, harga daging sapi saat ini masih berkisar Rp65 ribu per kilogram sejak awal puasa lalu.

"Pada H-4 Lebaran diprediksi akan naik menjadi berkisar antara Rp75.000 hingga Rp80.000 per kilogram, kenaikan ini menyusul melonjaknya permintaan daging jelang Lebaran," katanya.

Miadiana yang juga sebagai Lurah Segoroyoso mengatakan, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya permintaan daging sapi jelang Lebaran melonjak hingga lima kali lipat dibanding jauh-jauh hari sebelum Lebaran atau mulai awal puasa.

"Di wilayah Segoroyoso yang sebagai sentra daging sapi ini terdapat sekitar 20 lebih RPH, dan rata-rata setiap hari menyembelih seekor sapi, namun menjelang lebaran bisa menyembelih tiga hingga lima ekor sapi," katanya.

Ia mengatakan, kenaikan harga daging sapi bukan disebabkan karena persediaan atau stok daging yang kurang akibat permintaan yang meningkat melainkan karena secara otomatis dan sudah terjadi tiap tahun jelang Lebaran.

"Kalau untuk kekurangan stok hingga tidak mencukupi kebutuhan permintaan kami belum pernah mengalami, dan selama ini mencukupi, kenaikan ini karena dari kalangan pedagang itu," katanya.

Menurut dia, kenaikan harga daging sapi karena untuk mensubsidi silang tulang dan jeroan sapi yang biasanya tak laku saat Lebaran, berbeda dengan hari biasa yang cenderung laku.

"Kalau Lebaran itu yang paling banyak laku hanya dagingnya saja, sedangkan jeroan dan tulangnya tidak, padahal kalau tidak terjual atau busuk pedagang rugi, sehingga untuk menutupinya ya harus menaikan harga daging," katanya.

Ia mengatakan, sementara harga jual ternak sapi menjelang Lebaran juga diprediksi naik, untuk sapi dewasa pada hari biasa dijual Rp4 juta hingga Rp12 juta per ekor naik menjadi antara Rp8 juta hingga Rp18 juta per ekor.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011