Jakarta (ANTARA) -
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyampaikan pembangunan berdasarkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) Desa memberikan arah perencanaan yang faktual dengan kondisi desa.
 
"SDGs Desa telah menjadi arah pembangunan desa yang mudah dipahami oleh masyarakat," ujar Mendes PDTT dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
 
Menurutnya, pembangunan berdasarkan SDGs Desa akan terus berkelanjutan dan bertumpu pada akar budaya desa.

Baca juga: Mendes PDTT ajak mahasiswa berperan aktif percepat pembangunan desa
 
Pembangunan berbasiskan SDGs Desa, ia menambahkan, turut mengubah sudut pandang pembangunan yang selama ini diputuskan secara top down menjadi kerja sama antar desa yang bersifat bottom up.
 
"Pembangunan desa harus bertumpu pada akar budaya desa. Itu sesuai dengan SDGs Desa ke-18, yakni Lembaga Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif, yang dimaksudkan meski lembaga desa berkembang pesat tapi harus kokoh pegang akar budaya yang ada," papar Mendes PDTT saat bertemu dengan perwakilan Kepala Desa se-Kabupaten Bogor, Minggu.

Baca juga: Mendes: BUMDes harus didukung SDM berkualitas demi kemandirian desa
 
Dalam kesempatan itu, ia memotivasi para kades untuk selalu yakin dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh desa.
 
Maka itu, selama setahun terakhir ini Kemendes PDTT, termasuk Mendes PDTT mendengungkan "Percaya Desa, Desa Bisa".

Baca juga: Mendes harapkan program peternakan BUMDesma dukung pangan nasional
 
Ia juga berpesan bahwa musyawarah desa (Musdes) menjadi forum tertinggi di level desa, keputusan yang dihasilkan dalam Musdes memiliki legalitas tertinggi.
 
"Musdes dibuat terbuka untuk umum, warga desa lain bisa hadir sebagai peserta peninjau untuk melihat langsung proses Musdes itu. Ini yang coba kami perkuat agar Musdes bisa miliki legitimasi yang kuat," tuturnya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022