Jakarta (ANTARA) - Pelatih Dewa United Surabaya Andika "Bedu" Saputra terpaksa memberikan metode latihan berbeda dalam menghadapi lanjutan Liga Bola Basket Indonesia (IBL) musim 2022 karena sejumlah pemain masih terpapar COVID-19 varian baru Omicron.

"Persiapan kami agak terhambat karena dari selesai seri Bandung sampai sekarang pemain dan ofisial banyak terpapar Omicron. Tapi para pemain bisa memanfaatkan waktu tiga pekan ini sebelum bubble untuk mempersiapkan fisik dan sentuhan agar tidak hilang," kata Bedu dalam keterangan tertulis, Senin.

Dewa United terus menggenjot persiapan menjelang tampil kembali dalam IBL 2022 yang dimulai 3 Maret. Kondisi fisik pemain dan sentuhan bola menjadi fokus utama latihan sebelum memasuki bubble pada 1 Maret.

Dalam metode latihan yang digunakan saat ini pemain harus menjalani beberapa sesi latihan secara terpisah untuk menghindari makin meluasnya penyebaran virus.

Baca juga: Indonesia Patriots dalam kondisi solid jelang lanjutan IBL 2022

"Ini adalah salah satu fokus saya untuk masalah latihan bersama dan fisik pastinya. Kami bagi beberapa sesi latihan dalam satu hari. Setiap sesi hanya diikuti tiga sampai empat orang pemain supaya tidak terjadi penyebaran yang sangat luas," kata Bedu.

Kerja keras bersama yang dilakukan para pemain Dewa United Surabaya diharapkan mencapai peak performance saat IBL kembali bergulir. Para pemain pun diminta menjaga fisik dan kesehatan agar tetap fit sampai memasuki bubble.

"Selama tiga pekan ini kami manfaatkan betul-betul untuk persiapan bubble, terutama dari segi fisik. Persiapan tiga pekan ini fokusnya untuk kesehatan agar tidak ada yang positif, supaya bisa masuk bubble dalam keadaan negatif semua. Semoga yang kemarin terpapar bisa cepat kembali fisiknya untuk tanding nanti," kata Bedu.

Dewa United Surabaya akan bertanding kembali dalam IBL 2022 pada 6 Maret menghadapi Bali United Basketball di Hall Basket Senayan, Jakarta.

Baca juga: IBL 2022 hadapi jadwal padat, tuntaskan 132 pertandingan pada Maret

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022