Sektor transportasi menghasilkan gas rumah kaca terbesar
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan Jakarta bisa mencapai nol emisi karbon alias bebas gas rumah kaca pada tahun 2050 mendatang, salah satu langkahnya adalah membangun moda transportasi umum berbasis tenaga listrik.

"Sektor transportasi menghasilkan gas rumah kaca terbesar. Kota-kota besar di seluruh dunia saat ini menghadapi persoalan yang sama," kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dalam acara "Jakarta E-Mobility Event" hari pertama yang merupakan rangkaian U20 Indonesia yang disiarkan Youtube Pemprov DKI Jakarta, Selasa.

Anies menegaskan, pihaknya berada di garis depan isu perubahan iklim dan kemacetan lalu lintas, karenanya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen pada 2022 ini. 

"Target kita adalah mencapai nol emisi pada tahun 2050. Jadi, Jakarta, memprakarsai, berkelanjutan, mobilitas, melalui sistem transportasi terintegrasi," ujarnya.

Menurut Anies, secara sederhana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengubah kota Jakarta dari waktu ke waktu, dari kota yang macet dan dipenuhi polusi udara menjadi salah satu kota terkemuka dengan transportasi yang aman, nyaman, dan berkelanjutan.

Adapun, Pemerintah Pusat menargetkan Indonesia mencapai nol emisi karbon pada 2060 mendatang. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, cara untuk mencapai target tersebut yakni dengan bekerja maksimal dengan menggunakan teknologi hijau.

Sehingga, produk yang dihasilkan adalah yang ramah lingkungan dan tentunya bisa mendukung capaian pengurangan emisi karbon.

Baca juga: Anies: Transformasi kunci membaiknya tingkat kemacetan-polusi Jakarta
Baca juga: Utusan: Anies miliki visi sama dengan penggugat polusi udara Jakarta
Baca juga: YLKI: Kendaraan di DKI harusnya tidak pakai BBM premium

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2022