Pontianak (ANTARA) - Pelaksana Fungsi Pensosbud Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Malaysia Hasani Edelin mengatakan pihaknya terus berupaya  mencerdaskan anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di perkebunan sawit dengan mendirikan Community Learning Centre (CLC).

"Dari upaya yang dilakukan oleh KJRI Kuching, saat ini ada 63 CLC di seluruh Sarawak yang memberikan akses pendidikan bagi anak-anak PMI mulai usia 7-12 tahun," kata Hasani melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Pontianak, Rabu.

Baca juga: Mendikbud: CLC alternatif utama pendidikan anak TKI di Malaysia

Baca juga: KJRI Kuching membantu pemulangan enam PMI kondisi khusus


Dia mengatakan terkait hal itu KJRI Kuching bekerja sama dengan Yayasan Sarawak Bridge dan beberapa lembaga pendidikan di Indonesia. Pada Program Beswan Repatriasi 2021/2022, dalam rangka memberikan dan menyalurkan beasiswa kepada anak-anak CLC agar dapat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi di Indonesia.

Saat ini, enam anak CLC yang berasal dari empat CLC, yaitu CLC Lambir (satu anak), CLC Pinang (satu anak), CLC Wilmar Segarmas (dua anak) dan CLC Melur Gemilang (dua anak) yang mendapatkan beasiswa di tingkat SMK dan diberangkatkan pada Selasa (1/3) menuju SMK Laniang Makassar.

"Jumlah anak CLC yang mendapatkan Beswan Repatriasi tahun 2021/2022 sebanyak 21 anak dengan rincian, tingkat SMP enam anak dan tingkat SMA/SMK 15 anak yang akan meneruskan pendidikan di sekolah-sekolah mitra di Indonesia termasuk SMK Lanjang," ujarnya.

Baca juga: Perwakilan Indonesia targetkan 50 CLC di Sarawak

Hasani menambahkan keberangkatan anak-anak Beswan Repatriasi CLC ini sebelumnya dilepas oleh Konjen RI Raden Sigit Witjaksono di KJRI Kuching pada 28 Februari 2022.

"Selanjutnya mereka kami berangkatkan ke Indonesia melalui perbatasan darat Tebedu-Entikong pada 1 Maret 2022," katanya.

Pewarta: Andilala dan Slamet Ardiansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022