New York (ANTARA) - Sejumlah perusahaan terkemuka Amerika Serikat termasuk Apple Inc, Google, Ford, Harley-Davidson dan Exxon Mobil mengurangi aktivitas dan bahkan mengancam hengkang dari Rusia atas invasi militer negara itu di Ukraina.

Apple Inc pada Selasa malam (Rabu pagi, WIB) mengatakan telah menghentikan penjualan iPhone dan produk lainnya di Rusia dan membuat perubahan pada aplikasi Maps untuk melindungi warga sipil di Ukraina.

"Kami sangat prihatin dengan invasi Rusia ke Ukraina dan mendukung semua orang yang menderita akibat kekerasan itu," kata Apple dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.

Perusahaan teknologi termasuk Google Alphabet Inc. menghapus negara Rusia dari penerbit berita mereka, dan Ford Motor dengan tiga pabrik patungan di Rusia mengatakan kepada mitra manufaktur Rusia bahwa mereka menangguhkan operasi di negara itu. Sedangkan, produsen sepeda motor Harley-Davidson Inc menangguhkan pengiriman sepeda motornya.

"Ford sangat prihatin dengan invasi ke Ukraina dan ancaman yang dihasilkan terhadap perdamaian dan stabilitas. Situasi telah memaksa kami untuk menilai kembali operasi kami di Rusia," kata petinggi Ford.

Exxon Mobil Corp mengatakan akan menghentikan operasi di Rusia dan mengambil langkah untuk keluar dari lapangan migas Sakhalin-1, mengikuti langkah raksasa energi Inggris Shell Plc dan BP, investor asing terbesar Rusia.

"Kami menyesalkan tindakan militer Rusia yang melanggar integritas wilayah Ukraina dan membahayakan rakyatnya," kata petinggi Exxon, seraya menambahkan bahwa pihaknya tidak akan berinvestasi dalam perkembangan baru di Rusia.

Tidak ingin ketinggalan, Boeing menangguhkan layanan suku cadang, perawatan, dan dukungan teknis untuk maskapai Rusia, tulis seorang reporter Politico di twitter.

Pembuat pesawat berbasis di AS itu, menangguhkan operasional besar di Moskow dan juga akan menutup sementara kantor di Kyiv, kata tweet itu. Meski demikian Boeing tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Pembatasan dari Barat telah memukul keras ekonomi Rusia, dengan mata uang rubel jatuh sebanyak sepertiga ke rekor terendah. Isolasi keuangan meningkat karena perusahaan pelayaran mengatakan mereka tidak akan melayani pelabuhan Rusia.

Baca juga: Biden sebut ekonomi Rusia kini terguncang karena Putin
Baca juga: Ikuti langkah Eropa, AS akan tutup ruang udara bagi pesawat Rusia
Baca juga: CSIS: Ekonomi global 2022 turun 0,2 persen sebab konflik Rusia-Ukraina

 

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022