Kuala Lumpur (ANTARA) - Sebanyak 21 anak pekerja migran Indonesia (PMI) yang orang tuanya bekerja di perkebunan sawit di Sarawak, Malaysia, mendapat beasiswa belajar ke Indonesia dengan bantuan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching.

Menurut Koordinator Fungsi Pensosbud KJRI Kuching, Edilin, pada Rabu, mereka adalah anak-anak Community Learning Center (CLC) yang mendapatkan beasiswa untuk tahun 2021/2022.

Enam anak mendapatkan beasiswa untuk belajar di tingkat SMP dan 15 anak lainnya di tingkat SMA/SMK.

KJRI Kuching mengatakan pihaknya terlibat aktif dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memfasilitasi pendidikan bagi anak-anak Indonesia yang mayoritas orang tuanya adalah PMI yang bekerja di perkebunan sawit melalui pendirian CLC.

"Saat ini dari upaya yang dilakukan oleh KJRI Kuching terdapat 63 CLC di seluruh Sarawak yang memberikan akses pendidikan anak-anak PMI usia tujuh hingga12 tahun," kata Edilin.

KJRI Kuching juga bekerjasama dengan Yayasan Sarawak Bridge dan beberapa lembaga pendidikan di Indonesia dalam program Beswan Repatriasi 2021/2022.

Program itu memberikan dan menyalurkan beasiswa kepada anak-anak CLC agar mereka dapat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi di Indonesia.

"Kemarin enam anak diberangkatkan menuju SMK Lanjang (di Makassar)," kata dia.

Mereka dilepas oleh Konjen KJRI Penang Raden Sigit Witjaksono pada 28 Februari 2022 untuk diberangkatkan ke Indonesia melalui perbatasan darat Tebedu-Entikong.

Baca juga: KJRI dirikan CLC fasilitasi pendidikan anak-anak PMI di Malaysia
Baca juga: WNI bebas hukuman gantung di Malaysia dipulangkan lewat Entikong

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022