Wartawan ANTARA melaporkan, ruas utama di Kota Tangerang mulai padat terutama oleh pemudik bersepeda motor yang melintas sejak pukul 12.50 WIB hingga pukul 15.00 WIB, menyebabkan jalan Raya Serang macet.
Pemudik mengunakan sepeda motor itu mayoritas dari Bekasi, Bogor, Karawang dan Jakarta, mereka bergerombolan enam hingga sembilan kendaraan dan ada pula secara perorangan.
Diantara pengendara ada juga yang mengenakan jaket seragam dari sebuah pabrik di Bekasi dan merek makanan tertentu di Kabupaten Bogor.
Dalam catatan pihak Dinas Perhubungan Kota Tangerang, bahwa rata-rata setiap jam melintas sekitar 8.000 hingga 9.000 sepeda motor.
Sedangkan daerah lain di Banten yang merupakan tujuan pemudik sepeda motor yakni Rangkasbitung, Pandeglang, Cilegon maupun Serang.
Namun pemudik sepeda motor itu dengan tujuan beberapa kota di Lampung seperti Tanggamus, Liwa, Metro dan Pesawaran.
Demikian pula pemudik menuju Sumatera Selatan, mereka dengan sepeda motor ke Palembang, Sekayu dan Lahat dan Lubuk Linggau.
"Kami terpaksa pulang ke Palembang dengan sepeda motor karena tidak mampu membeli tiket bus akibat harganya mahal," kata Suhendi (37) pekerja pabrik di Cikarang, Bekasi yang hendak mudik ke kawasan 16 Hilir Palembang.
Suhendi tidak sendirian, dia bersama delapan rekan lainnya mengunakan sepeda motor ke Palembang, mereka sedang istirahat ketika ditemui di SPBU di kawasan Jatiuwung, Tangerang.
Pemudik sepeda motor lainnya yang ditemui Marlan (32) pekerja pabrik di Kalideres, Jakarta Barat bersama rekannya Sulaiman (31) dan Ramli (34) dan Syamsu (30) serta Zulkarnain (35) yang membonceng istrinya Siti Hamidah (30) dengan tujuan Liwa, Kabupaten Lampung Barat.
Menurut Zulkarnain, bila mudik mengunakan sepeda motor dapat lebih santai dan biaya murah, ketika di kampung dapat mengunjungi lebih banyak keluarga ketimbang harus naik bus.
Walau begitu, para petugas Dinas Perhubungan dan aparat Polres Metro Tangerang siaga di perempatan jalan dan mengarahkan pemudik sepeda motor untuk melintasi jalan utama menuju Serang kemudian ke Pelabuhan Merak.
(A047)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
