Depok (ANTARA) - Tim pengabdian masyarakat (Pengmas) Program Pendidikan Vokasi (PPV) Universitas Indonesia (UI) memberikan edukasi terkait pengembangan desa wisata dan konservasi lingkungan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia kepada warga Desa Tanjung Bunga Sumatera Utara.

Direktur PPV UI, Padang Wicaksono dalam keterangan tertulisnya, Rabu mengatakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Tanjung Bunga tersebut menjadi kontribusi dari Universitas Indonesia, khususnya Vokasi, pada pembangunan negara melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Pengmas ini merupakan program kerja sama antara Vokasi UI dengan mitra industri Perum Jasa Tirta I (PJT I) dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Tahun ini merupakan tahun kedua kerja sama pengabdian masyarakat Vokasi UI yang didanai oleh PJT 1 dengan tema "Pengabdian Masyarakat dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia”.

Desa Tanjung Bunga merupakan salah satu Desa di Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, yang saat ini sedang dalam tahap pengembangan menuju konsep Desa Wisata.

Lokasinya yang strategis dan daya tarik wisata yang ditawarkan, menjadi tujuan utama pengembangan desa wisata di sana.

Ada sejumlah potensi pariwisata yang dimiliki Desa Tanjung Bunga, yaitu Pendakian Pusuk Buhit, Goa Raja Uti, Aek Tala-tala, Aek Tada-tada, dan Bukit Sion Garden of God.

Padang mengatakan dalam pengembangan desa wisata, kualitas sumber daya manusia, yaitu warga setempat, menjadi unsur terpenting yang harus ditingkatkan dan dibekali dengan beragam keilmuan terkait pariwisata.

Pada pelaksanaannya, tim pengmas Vokasi UI memberikan berbagai materi, yaitu Branding Desa Wisata Melalui Storytelling yang diisi oleh Melisa Bunga Altamira, M.Si.

Pentingnya Branding melalui Packaging oleh Tamia Sheira Bagasta, M. Ars; Branding untuk Desa Wisata oleh Dr. Poeti Nazura Gulfira; Toba Bersih, Sehat, Ramah, dan Indah/BERSERI oleh Faizah Abdullah, M.Biomed; dan Panduan Pendakian yang Sehat dan Aman oleh Muhammad Abror dan Ilham Indra Cahya (Mapala UI).

Selain materi edukasi, tim tersebut juga memberikan pelatihan terkait pengolahan kopi yang disampaikan oleh Komunitas Samosir Coffee Synergy. Tak ketinggalan, untuk anak-anak, tim memberikan edukasi terkait konservasi lingkungan dan sadar wisata melalui permainan ular tangga yang didesain secara edukatif dan interaktif.

Kasubdiv Jasa ASA V/1 PJT 1 Mahendra Sitinjak mengatakan program kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan keinginan masyarakat dari semua generasi untuk melakukan konservasi di Danau Toba agar keberlanjutan dan debit air Danau Toba dapat terpelihara.

"Kami dari PJT 1 tentu berharap kegiatan pengembangan ini akan terus berkelanjutan dan program kerja sama kita terus terjalin," ujar Mahendra.

Baca juga: Pengamat: Tingkatkan daya saing desa wisata melalui BUMDes
Baca juga: Kemenparekraf dan OYO kolaborasi digitalisasi desa wisata
Baca juga: Sandiaga: Tren pariwisata bergeser ke arah digital
Baca juga: ASPPI dorong pengembangan desa wisata di Aceh

 

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022