Tarakan (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang menilai kebijakan subsidi ongkos angkut (SOA) dapat menekan disparitas harga di wilayah perbatasan dan pedalaman Kaltara.

"Melalui program subsidi ongkos barang, bisa menyesuaikan harga kebutuhan pokok yang ada di wilayah perbatasan dan pedalaman," kata Zainal di Tanjung Selor, Bulungan, Rabu.

Dengan program subsidi ongkos angkut ini bisa memudahkan masyarakat di wilayah perbatasan untuk bepergian dengan harga yang terjangkau.

"Selain itu, juga dapat menjalankan misi kemanusiaan yang membantu warga hendak bepergian ke wilayah tersebut," katanya.

Gubernur mengungkapkan, tahun lalu penerbangan penumpang bersubsidi tersebut terealisasi hampir 100 persen. Di mana program layanan tersebut dibiayai melalui APBD Provinsi Kaltara maupun APBN.

“Tidak hanya pada penumpang udara, kita juga memberikan layanan subsidi kepada masyarakat perbatasan yang menggunakan moda transportasi sungai,” kata Zainal.

Dia berharap adanya program itu dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ada di perbatasan maupun pedalaman dapat berjalan maksimal.

Dari laporan Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara, pemerintah membuka layanan penerbangan bersubsidi sebanyak 845 penerbangan untuk alokasi APBD.

Sedangkan untuk layanan subsidi penumpang transportasi sungai sebanyak 157 trip. Di mana total realisasi subsidi ongkos angkut yang bersumber dari APBD senilai Rp13,4 miliar.

Sementara untuk realisasi subsidi ongkos penumpang yang bersumber dari APBN sebanyak 2.806 flight. Lalu, realisasi SOA Perintis Kargo sebanyak 520 penerbangan. Dengan total realisasi anggaran sebesar Rp39,9 miliar.

“Semua ini terealisasi berkat upaya maksimal Pemprov Kaltara, pemerintah daerah setempat dan institusi lainnya yang terlibat. Termasuk, partisipasi aktif masyarakat, khususnya di kawasan perbatasan,” kata Gubernur.

Tidak hanya kegiatan SOA penumpang, di mana pada tahun lalu subsidi ongkos angkut barang untuk masyarakat di perbatasan juga telah terealisasi 100 persen.

Untuk diketahui, SOA Barang 2021 menjangkau sejumlah wilayah pedalaman dan perbatasan di Kaltara, meliputi Krayan, Lumbis Ogong, Lumbis Pansiangan, Lumbis Hulu, Seimanggaris, Tulin Onsoi, dan Sebakis di Kabupaten Nunukan.

Di Kabupaten Malinau menjangkau daerah seperti Mentarang Hulu, Sei Tubu, Long Sule, Pujungan dan Bahau Hulu.

“Berdasarkan laporan, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (Disperindagkop-UKM) Kaltara, kegiatan SOA Barang yang bersumber dari APBD pada tahun lalu telah terealisasi 100 persen,” kata Zainal.
Baca juga: Gubernur optimis pertumbuhan ekonomi Kaltara 2022 meningkat
Baca juga: Presiden: KI hijau Kaltara gerbang RI jadi negara industri besar
Baca juga: Dari Kaltara, Indonesia bergegas ke jalur cepat transformasi ekonomi

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2022